NaikMotor – Acara Ahooy Geboy Ciptagelar Adventure Ride pada 23-24 Juni lalu menjadi ajang halal bihalal para penggiat adventure dari Jabodetabek. Kegiatan ini juga menjadi pembuktian para rider Royal Enfield Friends taklukan rute offroad Ciptagelar
Digagas oleh penyuka petualangan bermotor dari komunitas Ahooy Geboy, Ciptagelar Adventure Ride mendapat sambutan dari ratusan offroader karena digelar sepekan usai lebaran. Tidak sekadar offroader murni, namun kalangan pengendara motor hobi pun tak mau kalah mengikutinya termasuk para pemilik motor Royal Enfield.
Sebanyak sembilan rider yang bermaterikan RE Classic 500 dan delapan model adventure terbaru Himalayan yang tergabung dalam Royal Enfield Friends taklukan rute offroad Ciptagelar. Rombongan ini dipimpin oleh Jusri Pulubuhu, salah satu dedengkot dunia motor yang juga kepala instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Jusri pula yang pertama finis di kawasan kampung adat Ciptagelar dari seluruh peserta dengan menggunakan Royal Enfield Himalayan.
“ Satu motor Himalayan sebagai biker pertama dari seluruh peserta yang tiba di Ciptagelar via Ciptarasa pada pukul 16:15 wib…. Siapa dia he he…? The guy was Jusri Pulubuhu,” aku pria yang mantan crosser ini.
Aksi mereka terbilang nekad, khususnya pemilik Royal Enfield Classic yang masih mengandalkan ban standar . “Iya yang pakai Classic jatuh bangun, sampai akhirnya dijokiin sama penduduk lokal dari Ciptarasa ke Ciptagelar. Hanya dua Himalayan yang finis sempurna tanpa bantuan di Ciptagelar dan berada di grup depan,” beber Jusri.
Jusri memuji torsi dari Royal Enfield Himalayan yang menurutnya seperti performa mesin diesel. “ Motor ini mudah ditunggangi dan mumpuni untuk adventure karena travel mendukung untuk medan seperti Halimun – Nirmala atau Tarmac di Ciptagelar. Terbukti saya selalu mencapai chek point sebagai biker pertam, “ ujar Jusri.
Menurut Jusri, powernya memang tudak didesain melimpah seperti kebanyakan dirtbike. “ Himalayan ada di medium level tapi punya torsi yang membantu di medan tanah yang licin bahkan berlumut,” bebernya.
Nah, apa resep Jusri sebagai rider Royal Enfield Friends taklukan rute offroad Ciptagelar selain punya skill berbeda? Ternyata RE Himalayan miliknya sudah mendapat sentuhan modifikasi yakni knalpot, ban dan sprocket belakang. “Kalau mesin kan standar, odomoeter-nya aja belum 500 Km, saya Cuma ganti knalpot Akrapovic, ban depan Kenda KF7776F – 90/90 – 21, ban belakang Dunlop D952 – 120/90-18 serta sprocket belakang naik 6 jadi 44. Bobot kosong motornya 183Kg, makanya saya akali biar bisa bersaing sama dirtbike lainnya,” ulas penggiat keselamatan berkendara ini.
Namun, menurut Jusri, dengan kondisi Himalayan standar tanpa penggantian pun akan lebih mudah melahap medan. Hal ini dibuktikan dengan rekannya yang sama-sama memacu Himalayan kondisi stock tapi bisa finis aman di Ciptagelar. (Arif/nm)