NaikMotor – Dominasi Yamaha tak tertahankan lagi di seri pertama Kejurnas IRS 2017 yang berakhir Minggu (19/3/2017) di Sirkuit Sentul di kelas Sport 150 dan Sport 250. Aturan start baru dan balap dua race bikin seru Kejurnas IRS 2017 di tengah absennya tim-tim dukungan pabrikan Honda di kelas Sport 250.
Mengulang kesuksesan di race pertama, Richard Taroreh (Yamaha Yamalube Jasti Putra NHK FDR 549 Kaboci) kembali menunjukan keperkasaannya di race kedua Kejurnas Sport 150 meski mengikuti aturan baru start dari posisi kesembilan.
Ya, tahun ini IRS mengadopsi regulasi aturan start baru dan balap dua race seperti yang diterapkan di kejuaraan dunia WSBK untuk kelas Sport 150 dan Sport 250. Balapan dengan 40 starter ini menyandingkan kembali Richard Taroreh dan Gupita Kresna (Yamaha Yamalube PT. MJB Swallow Nissin KYT KYB DID) sebagai kampiun di podium saat kondisi lintasan kering.
Sementara di urutan ketiga diraih Febrianus Balank (Yamaha Yamalube Aspira Premio FSCM WJ72 HDS Racing Team) meski jalannya lomba sempat dihentikan akibat kecelakaan di lap ke-2 pada tikungan 3 dan 4.
“Saat start ulang, saya memilih bemain aman untuk menjaga daya tahan mesin serta menghindari overheat. Baru kemudian di dua lap terakhir saya coba tekan dan berhasil juara, “tutur Richard Taroreh yang memacu R15 racikan tuner Achos Lalang dan mencatat waktu terbaik 1 menit 50,824 detik.
Sementara di kelas Sport 250, trio petarung Rafid Topan (Yamaha IRC KYT Cream-pie Syafina), Willy Hammer (Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin DID NGK Bahtera Racing) dan Imanuel Pratna (WR KYT RJL Team) kembali terlibat dalam duel sengit mengulang race pertama.
Namun, Topan tidak mau kecolongan lagi dengan bermain rapi sejak awal. Targetnya menjaga ritme lap time dengan konsisten setiap putaran bukan lagi mengambil posisi. Hal ini terbukti, selain setelah motor dengan konfigurasi gir yang diubah dari setting race pertama kemarin, Topan memperbaiki kesalahan untuk mengungguli Willy atau Wlman di duel ini. Namun, secara catatan waktu terbaik tetap dipegang motor YZF-R25 milik Willy Hammer dengan menuai waktu 1 menit 45,450 detik yang ditorehkan pada lap ke-2 dari total 12 lap.
“Kita masih melakukan riset pengembangan sesuai dengan perubahan dalam regulasi Kejurnas Sport 250 cc. Banyak yang harus menyesuaikan dengan aturan magnet standar pabrik, “ucap Widya Krida Laksana, atau akrab dipanggil Gendut dari bengkel GDT Racing, mekanik Yamaha Bahtera Racing dan advisor teknis di Yamaha Syafina.
Pada sisi lain, jadual warm-up atau pemanasan pada Kejurnas Sport 250 mendapat masukan dari Yamaha karena dianggap terlalu dekat jaraknya antara warm-up dan race. Lebih baik, jika cukup waktu untuk berbagai persiapan. “Untuk kelas Kejurnas Sport 250 cc, idealnya ada perubahan schedule antara warm-up dan race jangan terlalu dekat, “saran Wahyu Rusmayadi, Divisi Motor Sport PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) yang hadir setia.
Penerapan aturan start baru dan balap dua race bikin seru jalannya lomba yang juga menjadi potensi untuk pengujian riset serta melatih skill termasuk fisik rider. “Dengan dibuat 2 race dapat membuat stamina pembalap menjadi lebih baik, sementara mekanik juga mendapatkan data lebih banyak dalam 2 race tersebut hingga langkah riset semakin maksimal, “tambah Wahyu Rusmayadi. (Arif/nm)
Hasil Kejurnas IRS 2017 Seri Pertama