NaikMotor – Membela tiga tim berbeda telah dirasakan Cal Crutchlow dalam enam tahun karirnya di MotoGP. Menurutnya, setiap tim dan motor memiliki karakter tersendiri.
Crutchlow mengawali karirnya di MotoGP di tim satelit Yamaha Tech 3 tahun 2011. Ia meraih hasil terbaik pada musim terakhirnya di tim asuhan Herve Poncaharal, dengan menempati posisi lima klasemen tahun 2013.
Musim berikutnya, ia hijrah ke tim Ducati Corse. Sayangnya, ia tidak dapat beradaptasi dengan baik. Dari 18 seri yang digelar, ia hanya bisa finis pada 10 balapan, delapan kali ia tidak bisa melanjutkan balapan karena terjatuh dan mengalami masalah teknis.
Tahun 2015 akhirnya ia beralih ke tim LCR Honda. Di situ, Crutchlow menemukan ritme terbaik dalam karir, tepatnya di musim ini ketika berhasil memenangkan dua seri MotoGP di Ceko dan Australia.
Ketika diminta membandingkan tiga tim dan motor yang pernah ia gunakan, pembalap yang telah menjadi ayah sejak tiga bulan lalu itu menjawab dengan bijak, tanpa menyudutkan pabrikan manapun.
“Tentunya jika diminta membandingkan saya tidak bisa melakukannya. Setiap tim punya manajemen dan motornya memiliki karakter tersendiri. Yamaha memiliki kelincahan, sedangkan Ducati sangat kencang, Honda bisa sangat cepat masuk tikungan. Seperti itulah tidak ada yang benar-benar bagus atau jelek,” jelas Crutchlow kepada awak media di Jakarta. (Yudistira/nm)
[…] – Pembalap tim satelit Honda teratas Cal Crutchlow tak berminat gabung tim MotoGP pabrikan. Padahal pada musim 2016 lalu pembalap dari Inggris itu […]