NaikMotor – Bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI, Suzuki gelar forum diskusi yang memiliki fokus terhadap pencanangan program vokasi untuk SMK atau Universitas demi meningkatkan kualitas tenaga kerja.
PT Suzuki Indomobil Motor dan Suzuki Supplier Club (SSC) berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian RI untuk mengadakan forum diskusi di Bandung (08/04/2021) yang pembahasan utamanya adalah pencanangan program vokasi untuk SMK atau universitas.
Kegiatan ini diprakarsai oleh kondisi di mana industri otomotif Tanah Air berkembang dengan pesat dan berpotensi untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis industri otomotif dunia di masa yang akan datang. Terlebih lagi, demografi Indonesia juga menjadi faktor oenting dalam mendukung strategi pemerintah untuk menjadikan industri otomotif sebagai industri strategis dan prioritas.
“Melalui forum ini Suzuki ingin mengenalkan industri otomotif ke sekolah dan universitas. Industri selalu membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian, terampil, dan siap pakai, karena hal tersebut merupakan kompetensi yang sangat mempengaruhi kualitas produk,” ujar Shodiq Wacaksono, Managing Director PT SIM.
“Peluang ini tentu harus disinergikan dengan lembaga-lembaga pendidikan. Sehingga untuk menjembatani kebutuhan tersebut harus dimulai melalui program vokasi. Oleh karena itu, vokasi menjadi vital fungsinya dalam menjaga daya saing dan eksistensi produk serta meningkatkan kemampuan dan kualitas industri otomotif agar lebih kompetitif di dunia, terlebih bagi Suzuki yang juga mengekspor produk-produknya ke berbagai negara,” jelasnya.
Acara ini dihadiri oleh Kemenperin, Pemprov Jawa Barat, balai-balai besar, pelaku usaha lain seperti modifikasi dan kesehatan serta SSC yang merupakan kumpulan perusahaan pemasok komponen kendaraan Suzuki yang telah berdiri sejak 2018. SSC diketuai oleh Johan Tamsir dan Ketua Bidang Vokasi-nya dipegang oleh Rudy Teo, sementara itu, Tata H Widhisatmaka berperan sebagai penggerak vokasi SSC.
Keterlibatan SSC menjadi salah satu alasan penting karena kualitas dan keunggulan kendaraan Suzuki tidak lepas dari komponen yang diproduksi oleh seluruh perusahaan pemasok komponen dari industri kecil dan menengah. Suzuki juga menerapkan standar global untuk setiap komponen yang diproduksi pemasok, sehingga perusahaan pemasok membutuhkan tenaga kerja terlatih.
Forum diskusi ini pun menjadi momentum yang bisa dimanfaatkan untuk menjalankan kegiatan vokasi di masa mendatang, sehingga diharap bisa mendukung upaya pemerintah dalam menyiapkan tenaga kerja yang unggul di bidang otomotif.
Acara yang turut diikuti oleh Sony Sulaksono selaku Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin ini pun diharap bisa menjadi wadah kolaborasi untuk menciptakan peluang lokalisasi produk dalam industri otomotif agar dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor.
Pada kesempatan tersebut, SSC juga menyerahkan satu unit lab keliling dalam bentuk mobil alat ukur untuk digunakan oleh lembaga pendidikan sebagai yang bisa digunakan untuk pembelajaran di sekolah.
“Kami harap kegiatan ini bermanfaat untuk memulai program-program vokasi lainnya serta memberikan informasi mengenai kondisi industri otomotif saat ini. Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Perindustrian yang telah memungkinkan acara ini berlangsung sehingga mampu menjadi forum silaturahmi yang positif,” lanjut Shodiq. (Litha/Prob/NM)