NaikMotor – Bingung memahami kode angka dan huruf pada kemasan oli, tak usah galau. Kode pada kemasan oli menunjukkan tingkat kekentalan oli dan peruntukan geografis lokasi di mana oli tersebut cocok digunakan.
Oli kendaraan terbagi atas berbagai jenis kekentalan. Kadar kekentalan ini bisa diketahui dari kode kombinasi huruf dan angka yang tertera pada kemasan. Kode kekentalan ini sebaiknya dipahami pemilik kendaraan sebelum membeli oli, tujuannya agar tidak salah membeli dan memakai oli. Kode kekentalan biasanya ada dua jenis single grade dan multigrade. Tetapi saat ini oli dengan kekentalan multigrade lebih popular di pasaran.
Seperti begini membacanya. Kode untuk menandai jenis kekentalan oli umumnya diawali dari kata SAE, singkatan dari Society of Automotive Engineers (Amerika Serikat) yang menjadi standar. Selanjutnya pada jenis multigrade diikuti setelah angka bersama kode huruf W yang diambil dari kata Winter dan angka lainnya setelah garis hubung, Misalnya SAE 10W-30, artinya tingkat kekentalan oli 10 saat suhu 0 derajat Celcius, sementara pada suhu 100 derajat Celcius kekentalannya 30, SAE 10W-30 akan lebih encer daripada SAE 10W-40.
Tetapi sebelum memilih oli yang tepat sebaiknya konsumen membaca terlebih dahulu buku pedoman kepemilikan kendaraan, atau owner’s manual book. Karena itu direkomendasikan oleh pabrikan, dan tentunya pilihan kekentalan oli sudah tepat.
Seperti yang dinyatakan Iman, salah satu mekanik bengkel Honda di bilangan Ciputat menjelaskan setiap pabrikan punya rekomendasi tingkat kekentalan oli untuk masing-masing produknya.
“Rata-rata skutik Jepang bermesin di bawah 250cc menggunakan oli SAE 10W-30. Sementara skutik Jepang dengan mesin 250cc ke atas menggunakan oli SAE 10W-40 ataupun SAE 5W-40.”
Walaupun ada rekomendasi pabrikan, Iman menjelskan penggunaan tingkat kekentalan oli bisa berubah seiring usia pemakaian. Untuk motor skutik yang tadiya menggunakan oli SAE 10W-30, Iman menganjurkan pemilik motor untuk menggantinya dengan SAE 10W-40 bila pemakaian sudah mencapai 5 tahun.
“Untuk mesin-mesin yang awalnya SAE 10W-30, kemudian berjaan 5-6 tahun, otomatis girnya mulai merenggang. Jadi pemakaian jenis oli berubah SAE 10W-40.” (Daus/Prob/NM).