NaikMotor – Balap Supersport 300 akhirnya diumumkan FIM mengisi kalender WSBK 2017. Bagaimana tanggapan soal dibukanya kelas ini dari pabrikan?
Pentingnya pembibitan pembalap secara berjenjang, juga harus diikuti dengan ajang balap yang menampungnya. Setelah menjadi wacana sejak 2 tahun lalu, regulasi dan kelas Supersport 300 akhirnya diumumkan oleh FIM (lembaga balap motor dunia) di ajang World Superbike Championship (WSBK).
Mengapa hal ini sudah pantas ada di kelas balap motor massal dunia? lantaran motor dengan kapasitas 300 cc atau sepantarannya itu, semakin ngetop di industri roda dua dunia. Alasan lain adalah ini jadi kelas yang perantara paling tepat untuk masuk ke balap dunia. Lantaran di beberapa negara di Asia, ajang balap masih dimulai dari kelas motor bebek. Kalau langsung masuk ke kelas 600 cc, dianggap terasa jomplang.
“Platform baru ini menjadi wadah tepat untuk mengembangkan talenta balap para pemula. Target utama World SSP 300 ini adalah banyak kelas balap lokal yang jadi pemasok pembalapnya. Artinya jika di tiap area regional atau nasional punya kejuaraan balap 300 cc atau setara, ini bakal jadi rantai siklus yang kuat untuk jadi balap yang berjenjang,” papar Vito Ippolito, Presiden FIM.
Selain pengembangan skil para pembalap, lanjut Ippolito, juga bakal menjadi pertarungan tersendiri bagi para manufaktur motor dunia. Artinya manufaktur punya alasan baru untuk pengembangan dan riset motor terbaiknya yang mulai ramai peminat ini dari pada sekadar mengandalkan motor diatas 600 cc yang notabene penjualannya tak sebesar segmen 250-300 cc.
“Sudah sepantasnya WSBK mengakomodasi kelas lebih kecil lagi seperti 300 cc. Kenapa? karena ini jadi kelas pembuka untuk motor sport tulen di balap dunia. Kita bisa lihat di MotoGP, ada tiga kelas, mulai dari kelas sport pendatang baru 250 cc prototipe 1 silinder, lalu ada kelas intermediate 600 cc 4 silinder dan kemudian kelas para raja 1.000 cc MotoGP. Nah di WSBK kita mengacu pada motor sport massal di kelas yang tak jauh berbeda dengan 250 cc prototipe, ya itu adalah 300 cc yang banyak diberlakukan oleh negara-negara di dunia,” ujar Muhamad Abidin, GM Service & Motorsport Yamaha Indonesia beberapa waktu lalu.
Adapun regulasi yang paling mencolok adalah minimum usia untuk para pembalap. Ini dibatasi minimal usia 15 tahun, di bawah itu, mungkin Ia harus berlaga di event regional atau nasional terlebih dahulu.
Sementara motor-motor dan manufaktur yang sudah masuk dalam list adalah Honda CBR500R, Kawasaki Ninja 300 (EX300ADF), Yamaha YZF-R3, KTM RC390. Sedikit ganjil ketika melihat CBR500R masuk dalam list. Lantaran Honda sekarang punya CBR250RR yang bisa saja di upgrade jadi 300 cc. Tapi regulasi ini masih mentah dan butuh pematangan di kemudian hari. Sebelum akhirnya diwujudkan di 2017 mendatang. (Spy/NM)
[…] – Anthony Keith West membuktikan diri sebagai pembalap papan atas pada balapan Supersport (SS600) ARRC. Pembalap asal Australia itu terus memimpin sejak latihan hari pertama, dan menyempurnakannya […]