Bos Repsol Honda Bela Michelin yang Banyak Dihujat

1
bos repsol honda
bos repsol honda
Performa ban Michelin dipertanyakan saat berlangsung MotoGP Brno di Ceko (21/8/2016). Foto: Ducati

NaikMotor – MotoGP Brno di Ceko, Minggu (21/8/2016), menjadi momentum terbesar bagi Michelin mendapat kritikan pedas dari banyak pembalap.Namun, Bos Repsol Honda angkat bicara membela Michelin.

Beberapa pembalap menegaskan bahwa balapan berlangsung dalam kondisi yang sangat berbahaya di setengah balapan kedua. Hal ini terjadi lantaran ban yang digunakan mengelupas dan menurut mereka tidak aman. Namun bagi bos tim Repsol Honda, yaitu Livio Suppo menganggap bahwa tak ada yang salah dalam hal ini. Semuanya sudah sesuai dengan spesifikasinya.

Masalah awal terjadi karena anggapan pembalap akan terjadi balapan flag-to-flag, ternyata tidak terjadi. Sehingga pembalap harus menggunakan ban yang mereka gunakan di awal balapan hingga akhir. Masalahnya, banyak yang memilih kompon ban lunak. Selain karena sudah hapal karakternya, juga karena ada strategi flag-to-flag tadi.

Antisipasi Michelin pun sudah dilakukan, yaitu menyediakan kompon keras untuk tipe ban basah. Sehingga jika trek lambat mengering, ban ini masih bisa bertahan hingga akhir balapan.

Tapi tak banyak yang mau menggunakan ban basah tipe keras. Mengingat mereka belum pernah mencoba tipe ban keras ini sebelumnya. Tapi ada juga beberapa pembalap yang berani ambil risiko seperti Cal Crutchlow dan timnya. Sehingga saat trek mulai mengering perlahan di 10 lap terakhir, Crutchlow langsung melesat bagai kesetanan.

“Michelin sudah menyiapkan ban keras yang lebih aman jika harus digunakan sampai akhir balapan. Tapi hanya sedikit yang berani ambil risiko. Saya rasa tidak tepat jika kita menyalahkan Michelin. Tapi berbicara tentang sisi safety, juga tidak bisa semena-mena termasuk Direksi Balap MotoGP mengambil keputusan untuk mewajibkan penggantian ban bagi mereka yang pakai kompon lunak tipe basah. Lantaran lap time mereka masih bagus. Tapi ini penting untuk dipertimbangkan, jika terjadi kasus serupa, maka akan krusial dalam mengambil keputusan untuk memaksakan flag-to-flag bagi mereka yang menggunakan kompon lunak,” pungkas Suppo. (Spy/NM)

 

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here