NaikMotor – Kondisi ban depan Michelin milik Iannone di balapan MotoGP Brno Ceko terlihat koyak. Namun, Iannone lebih beruntung ketimbang Dovizioso yang harus masuk pit lebih awal.
Seperti dugaan awal, banyak pembalap yang menganggap bahwa balapan bakal berlangsung dalam strategi flag-to-flag atau kondisi basah jadi kering. Tapi ternyata hal itu tidak terjadi, sebab Sirkuit Brno, Ceko rupanya tidak benar-benar kering karena cuaca tetap mendung.
Sehingga para pembalap yang sudah menyiapkan strategi flag-to-flag benar-benar salah strategi. Hal ini jugalah yang dialami oleh Andrea Iannone. Pembalap asal Italia itu paling disoroti setelah balapan berlangsung, mengingat kondisi ban depan di motornya sudah koyak atau rusak dan sangat tak layak pakai lagi. Yang mengherankan adalah Ia masih mampu mengontrol motornya dan finis di posisi yang masih bagus untuk mengumpulkan poin.
“Saya sangat kecewa dengan berlangsungnya balapan di Brno. Karena tahu kami sangat bisa tampil kompetitif. Sayangnya di 7 lap terakhir, sangat sulit mengontrol jalannya balapan karena ban depan memang sudah rusak. Jujur saja, pemilihan kompon ban lunak karena balapan dinyatakan bisa berlangsung dalam kondisi flag-to-flag. Tapi ternyata trek malah tetap lembab, dan tak mungkin menggunakan ban slick di kondisi ini,” ujar Iannone.
Selain menegaskan bahwa Ia salah strategi karena ekspektasinya meleset, Ianonne juga menganggap bahwa ban depan kompon lunak punya Michelin, terlalu lembek. Sehingga membuatnya koyak di akhir balapan. Padahal kondisi ban belakang baik-baik saja dengan kompon yang sama.
Sementara jika Ia memilih kompon keras, mereka belum punya data yang cukup. Sehingga menggunakan tipe ban lunak adalah pilihan yang sangat masuk akal. Hal ini juga diakui langsung oleh Andrea Dovizioso yang justru mengalami nasib yang kurang beruntung. Ia sama sekali tak dapat feeling yang bagus, baik saat menggunakan tipe ban lunak, maupun ban intermediate. (Spy/NM)