Ulah Adigung Project Gagas Kursi Roda untuk Sang Legenda, Tjetjep Heryana

2
Kursi-roda-untuk-saang-legenda-ulah-adigung-project
Ulah Adigung Project menggagas gerakan Kursi Roda untuk Sang Legenda, Tjetjep Heriyana, mantan pembalap motor nasional jaman 1950-1970-an yang terbaring sakit. Foto: Ulah Adigung Project

Jakarta (naikmotor) – Gerakan moral Ulah Adigung terus bergulir. Program yang digagas para motoris untuk menghormati Tommy Manoch, pembalap legenda era 1960-an dengan mewujudkan replika CB77 Superhawk, kini siap menggalang aksi lagi.

Adalah Tjetjep Heryana, pembalap motor yang berkarier di tahun 1954 hingga 1974 dan mempunyai reputasi internasional hingga membalap di Kuala Lumpur dan Macau. Tjetjep tercatat di daftar pemenang Grand Prix Macau tahun 1970.

Dari informasi yang dhimpun dari akun @tommymanoch banyak cerita mengenai sosok Tjetjep Heryana atau Tjetjep Euw Yong.

Di era tersebut, ada tiga pembalap yang sangat disegani dan mereka tergabung dalam satu tim, Saksono, Tjetjep Euw Yong dan Darto. Mesin dan rancangan fairingnya dirancang kusus oleh Kol. Hardjojo, salah satunya Lambretta j125 3 speed dimodifikasi menjadi 4 speed .

Cerita lain menjelaskan, Tjetjep Euw Yong yang saat itu tergabung dalam tim balap Banteng Keraton memacu BMW R60 Boxer dengan modifikasi gearbox dan klep yang di kerjakan di bengkel Angkatan Darat dan Pindad oleh Kolonel Hardjojo dan tim.

Namun, perjalanan balap Tjetjep tidak selalu mulus. Tjejep Euw Yong menghabiskan waktu 20 tahun dalam dunia balap. Namun karirnya harus terhenti pada usia 35 tahun pada 1974, ketika mengalami kecelakaan hebat yang mengakibatkan cedera parah di kakinya saat balap di Kuala Lumpur, Malaysia.

Kini, kondisinya sangat mengkhawatirkan karena terbaring di tempat tidur selama 3 bulan belakangan akibat kakinya yang sudah rapuh. Tjetjep membutuhkan kursi rodal elektrik untuk dapat kembali beraktivitas. Dokter yang menanganinya, melarang Tjetjep untuk kembali berjalan karena kondisi kakinya yang sudah sangat rapuh. Selain itu, fungsi tangan beliau pun sudah lemah.

Atas dasar inilah, Tommy Manoch sebagai salah satu saksi sejarah yang belakangan sudah bertemu dengan Tjetjep, bersama Ulah Adigung Project menggalang donasi untuk kebutuhan kursi roda elektrik.”Targetnya terkumpul Rp 28 juta. Silakan donasikan kepeduliannya ke rekening BCA atas nama Tommy Manoch 6800 350 920, “ sebut Heret Frasthio, penggagas gerakan Kursi Roda untuk Sang Legenda dari Elders Company di sela-sela penyerahan Lifetime Achievement dari Kustomfest untuk Tommy Manoch, akhir pekan lalu di Jogja .(Arif/nm)

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here