NaikMotor – Sudah lama masyarakat ingin punya merek otomotif asli ‘Anak Bangsa’ yang bisa jadi tuan di negeri sendiri. Berharap Indonesia bukan hanya jadi tempat jualan, tapi punya teknologi yang setara dalam rancang bangun motor listrik Gesits.
Garansindo Group, perusahaan baru di bisnis roda dua yang awalnya terkenal mendistribusikan mobil-mobil premium impor asal Amerika Serikat pun membuat kejutan dengan misi membuat motor sendiri, mulai dari teknologi dan rancang bangun asli Indonesia.
Proyek yang dipilih ialah motor listrik. Pertimbangannya waktu itu era motor listrik akan tiba cepat atau lambat. Garansindo Group menilai motor listrik juga merupakan masa depan dunia yang sudah ‘kuwalahan’ dengan sepeda motor berbahan bakar fosil.
Garansindo Group langsung gerak cepat dan serius menggarap proyek motor listrik tersebut dengan menggandeng dan melakukan penandatangan MOU dengan Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya di awal 2015. Hasilnya, Prototipe pertama motor listrik itu pun diperkenalkan ke khalayak di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015. Tanpa nama dan juga bodi.
Selang beberapa bulan kemudian atau tepatnya Mei 2016, Garansindo Group resmi memperkenalkan motor listrik mereka. Prototipe kedua ini sudah pakai ‘baju’ dan memiliki nama ‘Gesits’ singkatan dari Garansindo Electric Scooter ITS.
Gesits merupakan gabungan dua kekuatan yang dinilai dapat membuat terobosan di industri roda dua Indonesia, hasil kolaborasi antara Garansindo Group dan Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya.
Garansindo Group akan bertindak sebagai penjual dan penyuplai modal, sedangkan ITS Surabaya sebagai lembaga riset dan pengembangan Gesits. Teknologi yang diadopsi juga diklaim saat itu merupakan hasil riset tim ITS Surabaya dengan supervisi dari Italjet, pabrikan sepeda motor asal Italia yang telah berdiri sejak tahun 1959.
Sejak perkenalan prototipe kedua Garansindo Group makin gencar memperkenalkan Gesits. Saat itu Garansindo Group mengklaim tidak kurang 20.000 orang yang tertarik meminang Gesits lewat jalur order online di web resmi Gesits maupun pesanan dari beberapa perusahaan.
Untuk membuktikan ketangguhan Gesits, Garansindo Group membuat serangkaian tes jalan buat Gesits. Tes paling jauh yaitu tes Jakarta-Bali pada November 2016 menempuh jarak 3.000 km dan melewati berbagai kondisi jalan serta cuaca.
Memasuki tahun 2017 proyek Gesits makin cerah. Di pertengahan tahun yakni di Ramadhan 1438 H, Muhammad Al Abdullah, Chief Executive Officer Garansindo Group mengatakan Gesits akan mulai diproduksi akhir “2018”.
Agustus 2017 Garansindo Group mendirikan PT Gesits Technologies Indo (GTI) dan menggandeng perusahaan plat merah, PT Wika Industri dan Konstruksi (Wikon) untuk memproduksi Gesits di kawasan industri Wika di Cileungsi, Bogor.
Tahap awal, di pabrik PT Wika akan memproduksi 50 ribu unit motor per tahun dan hingga mencapai 100 ribu unit per tahun. Adapun hasil produksi ditampung dalam sebuah gudang penyimpanan seluas 1.400 meter persegi.
Setelah itu seakan tidak ada kabar lagi dari Gesits. Banyak pihak yang kemudian mengira proyek ambisius memajukan industri roda dua nasional ini terganjal dan mandek di tengah jalan dengan sebab-sebab yang juga belum jelas.
Namun tiba-tiba dugaan tersebut terbantah secara mengejutkan. Hal ini dibuktikan dari pernyataan Harun Sjech, Direktur Utama PT GTI. Pada kesempatan buka bersama dengan kalangan Media di Hotel Darmawangsa, pada Kamis (29/5), secara gamblang Pria berkepala plontos ini memaparkan kemajuan Gesits yang sebentar lagi akan menjadi kebanggaan anak bangsa.
“Memang hampir setahun ini kami tidak banyak bicara dengan media, namun bukan berarti Gesits jalan ditempat. Alhamdullillah saat ini Gesits telah mendapat dukungan dari 3 Kementerian, beberapa Universitas dan pihak-pihak lain.” ungkapnya.
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dikti), Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) dipastikan akan mengawal kelahiran motor listrik pertama buatan Indonesia.
Menurut Harun, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah mengkordinasikan beberapa perguruan tinggi lainnya untuk melakukan berbagai riset pengembangan Gesits. Universitas Gajah Mada untuk teknologi recycle baterai, Institut Teknologi Bandung untuk pengembangan spedometer dengan aplikasi ponsel berbasis android dan Universitas Negeri Semarang yang dipercayakan untuk pengemangan sel baterai.
Sementara itu, sokongan dari gerbong perusahaan dibawah Kementerian BUMN terus berdatangan. Selain fasilitas manufacturing dengan WIKA, Gesits juga mendapat dukungan dari BUMN lainya, seperti PT Pindad yang akan memasok motor listrik ( Electric Powertrain) dan PT LEN Indonesia yang akan menyiapkan motor controler untuk Gesits.
“Ini momentum sejarah kebangkitan bangsa Indonesia di Industri otomotif dunia. Bayangkan sudah berapa lama masyarakat kita menggunakan motor buatan negara lain dan berapa keuntungan yang sudah diraup selama puluhan tahun,” papar Harun.
Kini sepak terjang Gesits sebagai sepeda motor listrik buatan anak bangsa tinggal menghitung hari. Setelah Hari Raya Idul Fitri 2018 akan dilakukan penandatangan semua vendor yang memasok kebutuhan Gesits dan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, motor listrik ini akan diperkenalkan sebagai prototipe pertama yang dijual ke kalangan tertentu (Closed Group).
“17 Agustus 2018 sebagai tonggak untuk membangkitkan rasa Nasionalisme terhadap produk motor listrik Gesits buatan anak bangsa yang tentunya akan membawa dampak positif terhadap ekonomi negeri tercinta ini,” ujar Harun dengan semangat.
PT GTI akan memproduksi Gesits sebanyak 4000 unit hingga akhir 2018. Memasuki tahun 2019 produksi akan ditingkatkan menjadi 50 ribu unit dan Gesits sudah dapat dinikmati konsumen Jakarta, Surabaya dan Bali. (YA/ NM)