NaikMotor – Selis New Balis memang bukan baru meluncur di Indonesia. Sosoknya sudah tampil di GIIAS 2017 Agustus tahun lalu, namun saat itu belum booming, baru tiga bulan kemudian ia viral di dunia maya dan banyak muncul ke permukaan.
Tak pelak dari banyaknya motor baru yang bisa dijajal di arena test ride IIMS 2018 saya malah kepincut olehnya. Bukan hanya fakta ia satu-satunya motor listrik dengan kanopi dan beroda tiga, tapi juga karena sosoknya macam produk prototipe pabrikan luar negeri.
Buat saya tampang Selis New Balis cukup menggoda, meski beberapa bagiannya tetap mencontek merek lain. Dari muka depan contohnya, headlamps besar menyatu sein sangat keren buat motor roda tiga, walaupun sebetulnya mencontek desain Victory Vision Tour.
Masuk ke kabin ternyata cukup lega apalagi buat pengemudi dan penumpang dimana kaki tidak langsung mentok ke jok depan. Sales di booth bahkan mengatakan kursi belakang cukup buat menampung dua orang anak kecil, atau satu orang dewasa.
Masuk ke dalam, kabin Selis New Balis pada bagian dashboard instrument cluster sudah digital. Sisanya seperti lampu utama, lampu sein, klakson, wiper, penyalaan kipas angin, serta mode maju, netral, dan mundur diatur menggunakan tombol switch berbeda-beda.
Untuk menyalakan mesin tinggal putar kunci kontak ke posisi on maka motor listrik berkapasitas 1.500 watt dan baterai 50 ampere bisa langsung hidup tanpa harus menekan rem seperti di skutik. Uniknya saat mesin on maka kipas juga langsung menyala.
Saat mau test ride saya harus mundur untuk mengeluarkannya dari tenda. Tapi saat selongsong gas diputar mesin seolah tidak merespon, setelah 1/4 putaran motor baru bergerak. Geraknya pun cukup mengagetkan karena menyentak. “Hati-hati mas dia rada nyentak,” kata sales.
Jeda antara gas dan mesin memang sengaja dibuat dengan alasan safety. Jika jedanya terlalu rapat maka ditakutkan motor langsung ‘ngeloyor’ apalagi disebutkan di atas bahwa motor listriknya langsung hidup tanpa perlu menekan tuas rem seperti di skutik.
Saat mundur saya sedikit kesulitan sebab tidak ada spion tengah, apalagi jendela belakangnya juga tidak terlalu besar. Namun dengan panjang 2.250 mm, lebar 1.150 mm, dan tinggi 1.500 mm, komposisi New Balis sebetulnya tidak ada masalah. Cuma ‘rada manja’ saja melongok ke belakang.
Gas diputar dan New Balis mulai berjalan di arena test ride IIMS 2018. Saat berjalan 20 km/jam motor dengan velg 13 inci di depan dan 12 inci di belakang ini masih aman, tapi saat dicoba hingga 30 km/jam bodi belakang mulai mental-mentul melibas konblok JiExpo yang tidak rata.
Karena makin penasaran saya coba melibas speed trap dengan kecepatan tidak lebih 5 km/jam, disinilah baru bodi belakang kocar kacir sampai tangan kiri saya terlempar dari setang. Alasannya bukan semata kerja suspensi belakang yang loyo, tapi speed trap di arena IIMS memang cukup sempit.
Tanggul kecil dan rapat warna kuning strip hitam itu didesain untuk dilalui motor roda dua, sedangkan waktu saya terabas pakai New Balis roda kanan belakang malah menghajar karung pasir di pinggiran tanggul. Alhasil gerak ayunnya jadi berantakan antara kerja suspensi kiri dan kanan.
Masih di arena test ride IIMS saya juga merasakan kelincahan New Balis yang punya radius putar lumayan kecil. Sayang sales tidak punya data radius putarnya, tapi saya rasa kemampuan putar baliknya sebelas-duabelas sama Bajaj orange yang mulai hilang di Jakarta.
Kesimpulan
Desain New Balis boleh jadi revolusioner buat motor roda tiga jika dibandingkan kendaraan serupa yang ada di jalanan Jakarta saat ini. Dengan harga jual Rp 42 juta on the road (OTR) Jakarta, New Balis bisa jadi pilihan baru dan masuk akal buat jadi alat jemput anak sekolah.(Agl/nm)
Spesifikasi Selis New Balis:
Kapasitas Baterai: 50 Ampere
Daya input: 220 volt
Kecepatan Maksimum: 40 km/jam
Jarak tempuh: 50 km
Dimensi: PXLXT 2.250 mm, 1.150 mm, 1.500 mm.
Ban Belakang: 135/70 ring 12
Ban Depan: depan 130/60 ring 13