NaikMotor – Presiden Jokowi kembali naik motor dalam kunjungan kerjanya. Kali ini Jokowi bersama Ibu Negara Iriana blusukan di Agats, Kabupaten Asmat, Papua, menggunakan motor listrik buatan dalam negeri bernama WIM Zero 8i.
Motor listrik yang dipakai Jokowi mau tidak mau langsung menyita perhatian. Di saat kota lain sibuk menekan populasi motor bakar, Papua yang notabene wilayah paling timur itu ternyata sudah menggunakan moda transportasi ramah lingkungan.
WIM Zero 8i sendiri merupakan motor produksi WIM Motor, salah satu unit bisnis PT Wijaya Indonesia Makmur Bicycle Industries, yakni perusahaan produsen sepeda gowes WIM Cycle yang bermarkas di Surabaya, Jawa Timur.
Hanya sedikit spesifikasi yang bisa didapat soal WIM Zero 8i. Dalam laman resmi disebutkan sumber tenaga memakai baterai 48V-20 Ah, motor listriknya berkekuatan 48V-1.000W dan mampu digeber maksimal 35 km/jam. Dalam kondisi baterai penuh motor bisa melanglang sejauh 50-80 km.
Tidak ada penjelasan soal dimensi atau struktur teknis lain semisal jenis baterai. Namun disebutkan butuh waktu 8 jam untuk melakukan charging dari kosong sampai terisi penuh. Selain sistem charging plug in (colok langsung) belum diketahui apakah baterai bisa dilepas parsial.
Berkaca pada Yamaha E-Vino yang menggunakan baterai Lithium-ion 50V-12Ah dalam keadaan terisi penuh mampu menempuh jarak 33 km. Waktu pengisian ulang baterai dari kosong hingga penuh membutuhkan waktu 3 jam. Motor dapat dipacu hingga kecepatan 44 km/jam.
Mengutip laman detik.oto, WIM Zero 8i saat ini sudah dirakit di Gresik, Jawa Timur dengan sistem CKD, dan komponen utama diimpor dari China. Menariknya WIM Zero 8i saat ini hanya dipasarkan di Papua, dan biasa dibanderol dengan kisaran harga Rp 12-13 juta.
Wenson Sales and Marketing Manager WIM mengatakan, populasi WIM Zero 8i cukup banyak di Agtas mencapai 1.920 unit. Motor ini memang dijadikan untuk mobilitas harian masyarakat karena kemampuan daya motor (watt) cukup besar yakni 1.000 watts.
“Untuk segmen watts yang besar, hanya laku di sana. Di Jawa maupun pulau lain, watt besar tidak begitu populer. Di Agats motor listrik sepertinya benar-benar digunakan sebagai salah satu moda transportasi harian, sehingga mereka memilih watts besar,” katanya.(Agl/nm)
