Spesifikasi Lengkap Motor Listrik Yamaha E-Vino yang Sedang Tes Pasar

NaikMotor – Yamaha mulai tes pasar motor listrik di Indonesia. Model yang dibawa untuk studi dan perkenalan itu adalah Yamaha E-Vino. Skuter listrik ini sudah meluncur di Taiwan sejak 2014, dan kemudian dijual di Jepang serta beberapa negara Eropa.

Wajar saja Yamaha mulai tes pasar motor listrik di Indonesia. Sebab Honda sudah melakukan hal serupa tahun lalu menggandeng Departemen Perhubungan (Dephub). Viar malah sudah meluncurkan Viar Q1, sementara Gesits besutan Garansindo siap mengentak tahun depan.

Yamaha E-Vino pertama kali hadir pada November 2014. Motor ini dikembangkan oleh Yamaha Motor Taiwan Co. Setelah meluncur di Taiwan, skuter ini kemudian diperkenalkan di Tokyo Motor Show (TMS) 2015 sebagai model komuter listrik yang praktis dan terjangkau.

Mengambil basis Yamaha Vino 50 tampilan E-Vino tidak berbeda jauh. Hanya saja di Taiwan ada versi khusus dengan tambahan keranjang depan. Versi itu dibuat untuk mengakomodir ibu-ibu belanja ke pasar, karena segmen motor ini awalnya memang buat wanita.

Kepraktisan merupakan kunci E-Vino. Instrument cluster digital sangat sederhana, namun fiturnya cukup lengkap. Pengemudi bisa mengecek spedometer, odometer, tripmeter, fuel meter, battery meter dan jam. Khusus battery meter ada dua jenis yakni balok dan persentase.

Menariknya motor ini tidak punya standar samping, Yamaha hanya membuatkannya standar tengah. Alasannya buat safety supaya ban belakang tidak menjejak tanah. Sehingga kalau tanpa sengaja gas terpelintir motor tidak maju. Pengemudi pun punya waktu untuk gerak reflek.

Di pangkal setang bagian kanan ada tombol seperti tombol start di motor bensin. Tapi nyatanya itu merupakan tombol riding mode. Yamaha E-Vino punya dua mode berkendara yakni ‘Power’ dan ‘Boost’. Keduanya juga dapat dilihat dari instrument cluster.

“Mode Boost untuk torsi yang lebih besar. Biasanya digunakan buat tanjakan, atau sehabis lampu merah tapi mau akselerasi yang lebih baik. Kalau mode Power torsinya lebih smooth buat jalanan biasa,” kata Rangga Dimas Janitra, Divisi Techincal Service YIMM.

Dimensi E-Vino memiliki panjang 1.666 mm, lebar 670 mm dan tinggi 1.030 mm. Jarak sumbu roda 1.161 mm, tinggi kursi 720 mm, dan bobot kering 66 kg. Kaki-kaki menggunakan pelek casting wheel lingkar 10 inci, sistem pengereman rem tromol depan belakang.

Baterai menggunakan Lithium-ion 50V-12Ah. Dalam keadaan terisi penuh mampu menempuh jarak 33 km, namun untuk mencapai jarak terjauh kecepatan harus konstan di 30 km/jam. Waktu pengisian ulang baterai dari kosong hingga penuh membutuhkan waktu 3 jam. Motor dapat dipacu hingga kecepatan 44 km/jam.

Baterai E-Vino bisa dilepas pasang (plug and play). Berbeda dengan Viar Q1 yang dapat langsung dicolok ke motor, baterai E-Vino mesti dibuka dan menggunakan adaptor. Baterainya  sendiri memiliki Multifunction Meter untuk mengetahui kondisi terkini.

Di Taiwan Yamaha E-Vino dilepas sekitar Rp 23 jutaan. Di Indonesia harga segitu cukup mahal. Karena itu saat ini Yamaha melakukan tes pasar terlebih dahulu. Meski pastinya yang di studi bukan hanya harga, tapi juga kecocokan model dan berbagai elemen lain.(Agl/NM)