NaikMotor – Honda punya dua model yang sangat laris di kelas matik 110cc yakni BeAT dan Scoopy. Honda BeAT lahir untuk menghadang Yamaha Mio, sedangkan Honda Scoopy berpapasan dengan Fino di segmen retro skuter.
Kelahiran Scoopy memang terbilang telat dibandingkan duet BeAT dan Vario (110cc). Namun berkaca pada Fino, Honda yakin skutik berparas retro punya pasar sendiri. Apalagi saat itu retro skuter sedang naik daun ramai dibicarakan.
Profil konsumen Scoopy pun berbeda dengan dua saudaranya BeAT dan Vario. Pola di segmen ini diklaim untuk anak muda gaul yang tidak ingin sama seperti kelas pekerja lainnya yang memakai Vario ataupun BeAT sebagai motor entry level.
“Sejak hadir pada 2010 Honda Scoopy telah dipilih 2,5 juta pengendara di Indonesia. Model ini merupakan salah satu skutik terlaris Honda yang menemani gaya hidup generasi muda,” kata Thomas Wijaya, Direktur Pemasaran AHM.
Memang penjualan Scoopy tidak sebesar Honda BeAT yang selama 10 tahun lebih dari 13,2 juta unit, atau Vario Series (All Type) yang dibeli 10,2 juta konsumen Indonesia. Meski demikian jumlah tersebut cukup fenomenal untuk kelas retro skutik.
Dengan catatan 2,5 juta maka jika dibagi sama rata tiap tahunnya Scoopy terjual sebanyak 314.285 unit. Jumlah tersebut hampir menyamai gabungan penjualan Revo series (152.479 unit) dan Honda Supra series (150.968 unit) tahun lalu.
Catatan pejualannya pun terus naik dari tahun ke tahun. Bermodal tampilan baru penjualannya naik 15,8% dari 528.622 unit pada 2016 menjadi 612.197 unit pada 2017. BeAT sendiri terjual 1,95 juta sedangkan Vario series 1,2 juta.(Agl/nm)
