NaikMotor – Absennya ban FDR dari Kejurnas Motoprix 2018 menyisakan peta persaingan karet bundar dari dua kubu yaitu IRC dan Pirelli. Meski lebih berpengalaman di balapan bebek paling populer di Indonesia, IRC mengaku tidak mau sesumbar.
Dodiyanto, Marketing & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk produsen ban IRC mengatakan, pihaknya selalu menjunjung sportifitas dan persaingan di dunia balap justru bagus buat tiap pabrikan ban karena jadi ajang tolak ukur kualitas.
“Sebetulnya kami berharap FDR juga masuk tahun ini karena membuat persaingan bagus. Karena adanya persaingan sekaligus mengukur kinerja ban kami. Lebih dari itu dengan banyaknya ban yang ikut serta juga jadi pilihan buat tim dan pembalap,” buka Dodi.
Pria yang jarang absen tiap ada balapan itu mengatakan untuk tahun ini IRC siap menyuplai ban berkualitas untuk beberapa tim balap nasional. Tahun ini IRC hadir dengan enam tipe ban yaitu Fasti 1, Fasti 2, Fasti 3, Fasti Pro, Razzo 166 dan Razzo 221.
“Dari kami sudah sangat siap dari performa dan kualitas. Termasuk tim-tim yang kami support kebanyakan sama seperti tahun lalu. Belum ada tim yang berpaling. Secara pilihan ban kami juga yang paling lengkap tahun ini yakni 6 ban,” imbuhnya.
Seperti diberitakan, angan menyaksikan Kejurnas Motoprix 2018 memanas karena ada tiga merek ban yang berkompetisi harus layu sebelum berkembang. Pasalnya setelah Pirelli dinyatakan masuk, FDR justru tidak terdaftar sebagai penyuplai ban Motoprix.
Melalui pengumuman resmi No: 3/2018 yang dirilis Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 7 Februari 2018 menyebutkan, Kejurnas Motoprix 2018 hanya boleh menggunakan dua merek dan jenis ban yang telah diatur dari IRC dan Pirelli.
“Motoprix menarik karena tiap daerah beda dan karakter pembalapnya juga beda. Bedanya kami sudah tau data. Tahun lalu tim yang di support IRC juara MP2 semua region, sedangkan di MP1 hanya region Sumatera yang lepas. Jadi kami optimis,” pungkas Dodi.(Agl/nm)