NaikMotor – Ciri Yamaha Lexi sebagai Maxi Scooter tidak hilang meski berstatus keluarga terkecil skuter bongsor Yamaha. Bukti otentiknya adalah ruang dek tengah yang lebar sehingga kaki bisa ‘selonjoran.’
Soal luas dek ini dibuktikan langsung oleh Minoru Morimoto, Presiden Direktur Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM). Di depan Valentino Rossi dan Maverick Vinales, Morimoto dengan mudah menyimpan galon air di dek tengah.
“Anda bisa lihat sendiri, apa ini namanya, galon air, orang Indonesia suka sekali bawa galon air dalam kehidupan sehari-hari. Dan galon air ini bisa ditaruh dengan mudah di dek motor ini,” kata Morimoto yang juga mantan pembalap itu.
Dyonisius Beti, Wakil Presiden Eksekutif YIMM menambahkan, selain dek lebar Yamaha Lexi punya kelebihan lain yaitu jok yang panjang. Dengan harga di bawah Rp 20 juta, adik NMax ini punya peluang besar untuk menjadi moda transportasi pengojek online.
“Seat lebih panjang sangat cocok dan berguna untuk taxi driver ojek online. Karena kalau kliennya wanita kadang jaga jarak dengan driver. Kalau jok sempit kan susah. Ini paling cocok untuk taxi driver, dan kita klaim ini pertama di Indonesia,” katanya.
Yamaha Lexi menjadi seri terkecil keluarga Maxi Scooter seperti NMax, XMax dan Aerox 155. Dengan desain ala skuter bongsor, Yamaha Indonesia ingin ‘naik kelas’ dan mengincar segmen baru skuter kelas 125cc yang selama ini masih didominasi skuter kecil.
Adik NMax ini pun diklaim menjadi skuter ‘premium harga terjangkau.’ Fiturnya dilengkapi smart key, start stop dan mesin Blue Core, serta lampu hazard. Lampu depan LED, speedometer digital dan takometer serta electric power socket.(Agl/nm)