NaikMotor – Selain cara berkendara dan jumlah kendaraan yang meningkat, ada dua faktor penunjang angka kecelakaan lalu lintas. Pertama ialah menurunnya jumlah minat menggunakan angkutan umum dan kedua kurangnya trotoar untuk pedestrian.
Kedua faktor penunjang angka kecelakaan itu terungkap dalam diskusi bertajuk ‘Sharing Session Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2017.’ Sebuah forum diskusi antar pemerintah kota dan kabupaten para finalis IRSA 2017.
Korelasi antara menurunnya minat naik angkutan umum dengan jumlah kecelakaan terjadi karena kualitas sarana umum yang belum baik terutama di tingkat kota dan kabupaten. Sedangkan untuk trotoar terjadi karena budaya masyarakat yang masih sulit berjalan kaki.
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, jika ingin menekan angka kecelakaan dengan mendorong masyarakat memakai angkutan umum maka tidak cukup meningkatkan kualitas angkutan umum itu sendiri.
“Di kota besar, angkutan umum tidak berdiri sendiri tapi angkutan umum yang bagus trotoarnya juga banyak. Artinya trotoar jadi penghubung dari contohnya bus dengan jalan kaki. Kalau naik angkutan tapi masih bawa kendaraan sama saja,” katanya.
Kemudian lanjutnya, trotoar hanya bisa berhasil jika pemerintah mencari penunjang. Trotoar yang bersih, bagus dan nyaman dengan kanopi akan percuma jika masyarakatnya tidak menggunakannya, dan salah satunya bisa dibangun dengan cara meningkatkan gaya hidup sehat.
“Contoh di Singapura, masyarakatnya salah satu yang tidak bermasalah dengan obesitas keran rajin jalan kaki. Membuat orang jalan kaki itu harus dimulai sebagai gaya hidup. Orang bisa selfie di trotoar dan bangga berjalan kaki,” imbuh Dosen Trisakti ini.
Indra Baruna, Direktur Utama Adira Insurance mengatakan, sharing session ini merupakan bagian dari perjalanan penyelanggaraan IRSA sejak dua tahun lalu. Forum ini dapat dijadikan referensi untuk menerapkan tata kelola keselamatan jalan yang baik di wilayahnya.
“Dengan adanya sharing session ini menjadikan IRSA tidak hanya sebagai ajang penghargaan bagi pemerintah kota yang menjalankan keselamatan tapi juga merangkul berbagai pihak untuk saling bersinergi mewujudkan zero accident di Indonesia,” kata Indra.(Agl/NM)