NaikMotor – Brand apparel asal Amerika Serikat yang kental dengan budaya custom, Von Dutch resmi hadir di Indonesia lewat PT Macroy Busana Sentosa (MBS). Sebagai perkenalan dan sekaligus re-branding produk, Von Ducth membuka booth di Kustomfest 2017 – No Boundaries.
Von Dutch sebetulnya sudah beberapa lama masuk ke Indonesia. Namun saat itu persebarannya masih sporadis. Merek yang terkenal dengan logo ‘flying eye’ ini sempat masuk salah satu toko retail pusat perbelanjaan, namun itu pun tidak lama dan kemudian tenggelam.
Sering juga apparel Von Ducth terutama topi dan jaket terlihat di beberapa factory outlet bercampur dengan adibusana lain. Bisa dibilang meski punya nama di dunia custom merek ini sempat tidak punya jati diri dan tenggelam karena salah asuhan.
Mac Clinton Tahjadi, Creative Manager PT MBS mengakui merek Von Dutch belum punya taji di Indonesia. Karena itu pihaknya ikut Kustomfest 2017 – No Boundaries untuk mengembalikan sejarah Von Ducth kembali ke akarnya dan ranah aslinya yakni otomotif dan kustom kulture.
“Kita baru ambil lisensi Von Ducth sekitar tiga bulan lalu (Agustus 2017). Kita ingin mengembalikan Von Ducth ke akarnya. Seperti kita tahu, Kenny Howard, pinstripe terkenal yang mengawali ini besar di dunia custom, baik mobil maupun motor,” kata Mac panggilan akrabnya.
Untuk lebih memperkenalkan bahwa Von Ducth resmi hadir di Indonesia, tahun depan PT MBS berencana membuka store bar alias toko dengan konsep tempat nongkrong. Sementara untuk saat ini pihaknya menjual apparel Von Dutch dengan memasukkan barang ke berbagai tempat.
“Produk kita sekarang ada di Tigre Store Cipete Jakarta lalu Smoked Garage Bali. Kemudian kita juga ingin masuk ke berbagai tempat lain. Tahun depan kita ingin punya store sendiri. Temanya anak bengkel gitu, ada jualan tapi bisa buat nongkrong, kami membidik Bandung salah satunya ,” katanya.
Khusus Di Kustomfest 2017 – No Boundaries, Von Ducth tidak hanya membuka booth buat selling produk, tapi untuk mengembalikan spirit yang lama terkubur Von Dutch juga membuka kelas khusus, yakni kompetisi free hand melukis dalam media patung logo Flying Eye.
Sekilas mengenai Von Ducth, awalnya merupakan nama lain dari Kenny Howard, seorang seniman dan ujung tombak custom culture di AS sejak tahun 50-an. Setelah kematiannya pada tahun 1992, anak-anaknya menjual brand Von Ducth kepada Michael Cassel dan Robert Vaughn.
Nama Von Ducth pun akhirnya dibuat menjadi merek apparel dengan target market pecinta budaya kustom. Secara mengejutkan, ternyata juga disukai oleh kalangan di luar itu bahkan dipakai oleh banyak selebritis mulai Whitney Houston, Madonna, Britney Spears hingga Justin Timberlake.
Merek Von Dutch memiliki lisensi di AS, Eropa, Thailand, Malaysia, Singapura, Cina, Filipina dan Brasil. Kantor pusat di Los Angeles untuk kegiatan pemasaran, media sosial dan koleksi. Sedangkan pengembangan perijinan dan perlindungan merek dagang berkantor di Luxemburg.(Agl/NM)