NaikMotor – Festival kustom kulture terbesar di Indonesia, Kustomfest 2017 – No Boundaries diikuti tidak kurang sebanyak 150 motor dan 50 mobil custom. Jumlah ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi di balik itu ada sekitar 150 motor custom tidak lulus scrut.
“Tahun ini kami cuma ambil 200 peserta yang bisa memamerkan kendaraannya di JEC (Jogja Expo Center). Itu hanya peserta, tapi di balik itu ada sekitar 150 motor custom yang tidak lulus (scrutineering), karena yang tampil di sini memag yang terpilih,” kata Lulut Wahyudi, Director Kustomfest.
LT panggilan akrabnya mengatakan, banyak motor yang tidak lulus scrut karena standar kualitasnya belum memenuhi syarat. Jika dirinci jumlah peserta yang tidak lulus pun terus bertambah dari tahun ke tahun, yakni 130 peserta pada tahun 2016, dan 123 peserta pada 2015.
“150 motor custom tidak lulus scrut karena standarnya belum masuk. Banyak peserta yang tidak lolos motornya sangat bagus, tapi jiplak dari motor yang pernah ada. Bisa dibilang atau tanya ke peserta, motor yang dipajang di dalem (hall) itu pada dasarnya sudah pemenang dalam tanda kutip,” katanya.
Pernyataan itu diamini oleh Yaya punggawa Quennlekha Chopper yang mengatakan scrut Kustomfest merupakan salah satu yang ditakuti. “Saya ikut Kustomfest dari 2013, dan memang yang paling susah itu scrut. Saya heran malah kalau sampai engga lulus,” katanya tertawa.
Soal ide, Lulut mengatakan pihak penyelenggara lebih mengapresiasi motor custom yang punya konsep orisinal. Hal ini tidak lain merupakan salah satu keinginan membangun dunia custom Indonesia yang punya ciri sendiri, sebagaimana Jepang.
Tahun ini Kustomfest mengusung konsep “No Boundaries” yang berati tanpa batas. “Saat ini, pelan tapi pasti publik kustom mulai membuat kotak, pengkotak-kotakan, sehingga kreativitas sebagai esensi utama di dunia kustom mulai terbonsai. Kita tidak ingin lambat laun malah mengecil,” kata Lulut.
“Dengan kustomfest 2017, kita ingin membangun penyadaran dan mengembalikan dunia kustom ke ranah kreatifitas tanpa batas, tanpa pengkotak kotakan. Bukan hanya dimulut, tapi coba saya buktikan dengan karya ‘Ojo Dumeh,’ Trike Kustom setengah motor setengah mobil,” pungkasnya.(Agl/NM)