NaikMotor – Pembalap World Superbike, Nicky Hayden meninggal dunia, 22 Mei 2017, akibat kecelakaan lalu lintas 5 hari sebelumnya di Misano saat bersepeda. Kini, hasil investigasi resmi kecelakaan Nicky Hayden dipublikasikan.
Kejadian pada 17 Mei 2017, Nicky Hayden yang tengah berlatih bersepeda dekat Pantai Adriatik, Italia, ia tertabrak sebuah mobil hatchback di jalan yang dekat dengan sirkuit Misano.
Kecelakaan yang membuat semua orang kehilangan pembalap berjuluk Kentucky Kid itu, sebab 5 hari kemudian, Nicky Hayden meninggal dunia akibat cederanya saat dirawat di rumah sakit di Rimini.
Sejak itu, kecelakaan diinvestigasi oleh aparat hukum setempat, dan hasil investigasi resmi kecelakaan Nicky Hayden dipublikasikan.
Rekonstruksi kecelakaan itu telah melibatkan rekaman CCTV, saksi-saksi, dan pengakuan pengemudi. Hasilnya, investigasi menemukan kesalahan pada kedua belah pihak yang terlibat kecelakaan. Disebutkan 30% kesalahan Nicky Hayden yang tidak berhenti di rambu Stop, dan 70% kesalahan pengemudi yang melaju melebihi batas kecepatan.
Lebih lanjut, penyidik Orlando Omicini memaparkan, pengemudi Peugeot 206 berusia 30 tahun menabrak Hayden dalam kecepatan 70 km/jam. Padahal batas kecepatan di jalan Tavoleto, tempat kejadian adalah 50 km/jam.
Sebaliknya, Omicini menjelaskan Hayden pun gagal untuk berhenti total tepat di rambu Stop menjelang perempatan, dan mengendarai sepedanya dalam kecepatan 20 km/jam dari jalan Ca’ Raffaelli ketika tertabrak.
Kombinasi dari kedua muasal telah menyebabkan tabrakan antara sepeda dan mobil, yang menyebabkan Hayden meninggal. Omicini lebih menekankan kesalahan pengemudi mobil, jika saja Peugeot 206 itu melaju di bawah batas kecepatan, Hayden akan sempat melintas jauh di depannya, dan ada waktu untuk menghindar dari tabrakan.
Meski demikian, semua akan tergantung hasil sidang di Pengadilan Italia, sebab pengacara pastinya akan mencoba melakukan perbandingan pula antara kesalahan pengemudi dan Hayden. Dalam perundang-undangan Italia, pengemudi yang dipersalahkan dalam kecelakaan lalu lintas dan menyebabkan kematian, bisa dituntut hukuman 5-10 tahun penjara. Tetapi meski dituntut hukuman berat ala kriminal pun tak akan mengembalikan pembalap kesayangan banyak orang itu. (Afid/nm)
