NaikMotor – Berkat kreativitasnya membuat video soal kebudayaan daerahnya, Dimas Bagus Pratama asal Jombang terpilih di antara 14 publik figur yang ikut perjalanan Motorbaik 2017 dari Jogja ke Bali, Agustus lalu. Berikut pengalaman Dimas Jombang ikut simPATI Motorbaik Adventure 2017 yang kami sajikan secara berseri, saking panjangnya tulisan dari lajang yang ikut membantu menjual Soto keluarganya dan pemilik motor Yamaha RS 125 1977 modifikasi.
Nama saya Dimas Bagus Pratama, umur 22 tahun, bertempat tinggal di Jombang Jawa Timur. Saya akan bercerita pengalaman dan keseruan yang saya alami dalam perjalanan simPATIi Motorbaik Adventure 2017.
Untuk ikut perjalanan ini, enggak ada persiapan khusus yang saya lakukan cuma menjaga tubuh saja agar tetap fit dan sehat. Sementara riding gear yang saya pakai sudah disupport oleh Eiger Riding dan perlengkapan lainya disiapkan oleh panitia Motorbaik.
Saya mendapat jatah memakai motor pabrikan Italia yakni Motoguzzi V9 Roamer 850cc warna merah,sebuah pengalaman pertama bagi saya mengendarai motor ber-cc besar. Awalnya agak sedikit deg-degan hehehe…, tapi Alhamdulillah bisa beradaptasi cepat, bagaimana menyesuaikan kopling, gas, handling setir belok ke kanan kiri dan selebihnya standar seperti motor pada umumnya.
Jangan ditanya rasanya naik motor ini….enaklah daripada motor saya di rumah hehehe… Peserta yang ikut dalam rombongan simPATI Motorbaik Adventure 2017 adalah Ananda Omesh, Melki Bajaj, Denny Chasmala, Ferry Maryadi, Nabila Putri, Kevin Julio, M Fadly, Ganindra Bimo, Andrea Dian, Popi Sovia, Dimas anggara, Ari Wibowo, Imam Darto, Edi Brokoli, Den Dimas, Joe Frans (BMW) dan Aris (Telkomsel) .
Pengalaman Dimas Jombang Ikut simPATI Motorbaik Adventure 2017 dimulai dari Yogyakarta, yang mana sebelumnya ia didaulat hadir di press conference di Jakarta bersama para artis Motorbaik.
Hari yang dinanti pun tiba, Senin pagi tanggal 21 Agustus di depan sebuah hotel di Yogyakarta kita berkumpul briefing dan berdoa untuk perjalanan kami kali ini. Tujuan pertama kita ke Solo tempatnya di panti asuhan milik salah satu penggiat roda dua juga Pak Teddy AWS. Di sana kita belajar banyak dari Pak Teddy soal panti asuhan yang dikelolanya dengan biaya sendiri tentunya. Rombongan juga belajar membatik dan berusaha menghibur serta bercanda dengan adik-adik yang tinggal di panti asuhan teresebut.
Kemudian perjalanan kita lanjutkan ke Tawangmangu untuk makan siang sekaligus beristirahat, lanjut lagi ke Kediri. Kita sampai di sana kurang lebih jam 7 malam dan disambut oleh Walikota Kediri. Kita juga bertemu sosok inspiratif bernama Nanda, dia adalah atlit paralimpic yang banyak mendapatkan prestasi/medali. Usai dijamu, rombongan pergi ke hotel bermalam di Kediri.
Keesokan harinya, saya bertukar motor memakai Royal Enfield Classic Chrome 500cc bertolak menuju Blitar untuk ziarah ke Makam Bung Karno. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menuju Malang tepatnya di Sanggar Tari Asmorobangun yang berada di Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Di sini kita bertemu Bapak Handoyo, pengurus sekaligus penerus sanggar Tari Topeng Malangan ini. Kita belajar menari, membuat topeng, mengenal berbagai karakter topeng dan sejarah Tari Topeng Malangan.
Usai dari Malang, perjalanan diteruskan menuju Bromo lewat Tumpang Malang. Nah rute ini nih baru kerasa pakai Royal Enfield enak banget kalau dipakai tanjakan. Turun di lautan pasir Bromo juga enggak ada kendala soalnya saya udah pernah ke sini jadi tahu medannya dan harus gimana bawa motornya biar tidak jatuh.
Motornya juga enak dibawanya enggak terlalu kesulitan tapi juga dipengaruhi sama ban yang dipakai, enggak tahu persis ban apa yang dipakai Melki Bajaj buat Royal Enfield-nya. Kalau soal getar di mesin itu ciri khas tersendiri menurut saya. Aman – aman saja tuh, kan dulunya juga motor ini buat perang, motor classic ya gitu jadi itu ciri khasnya Royal Enfield yang dipertahanin selain dari body-nya.
Nyampe di hotel malam hari, pagi harinya sekitar jam 4 pagi kita berangkat menuju sebuah bukit untuk melihat sunrise, enggak bisa diungkapan lagi deh keindahanya mantap pokoknya Bromo, setelah itu jam setengah 7-an kita balik ke hotel. Jam 8 ada yang istirahat lagi ada juga yang kembali ikut ke lautan pasir Bromo untuk foto foto, kemudian jam 10 kita kumpul lagi bersiap -siap turun menuju Probolinggo.
Bagaimana cerita pengalaman Dimas Jombang ikut simPATI Motorbaik Adventure 2017 selanjutnya saat panik mendengar suara fan pendingin radiator di Vespa GTS SuperSport ABS 300 yang dipakainya menuju Probolinggo? Nantikan di artikel berikutnya. (Bersambung).
Thanks to @gradykayzel untuk foto-fotonya