NaikMotor – Kejurnas Supermoto atau Indonesia Supermoto Championship (ISC) 2017 bukan sekadar ajang unjuk gigi para crosser dan pembalap veteran serta komunitas penggila balap dua medan. Namun juga tempat menimbal ilmu dari juara Supermoto Perancis 2016 dari tim Luc1 Motorsport. Ini kiat menjadi pembalap Supermoto kata Germain Vincenot kepada NaikMotor di Sentul Karting, Sabtu (22/7/2017).
Pembalap Perancis berusia 26 tahun ini diundang promotor Kejurnas Supermoto,EW702 untuk memberikan coaching clinic kepada pembalap Indonesia penyuka supermoto. Germain yang sebelumnya crosser yang bertarung di MX2 bersama Kawasaki mengaku pindah ke supermoto karena berkembang dinamis. Musim 2017 di kelas S2 (250cc) yang digelutinya, Germain berada di puncak klasemen.
“ Supermoto ittu menyenangkan karena bisa dinamis membalap di dua medan, kemudian saya bertemu dengan tim Luc1 yang profesional dalam mengelola tim. Bagaimana berhubungan dengan mekanik, jadwal latihan, dokumentasi kegiatan melalui foto dan video menarik termasuk komunikasi bersama sponsor,” ungkapnya.
Germain yang mengaku kaget dengan kondisi sirkuit Sentul Karting karena jauh dari ekspektasinya.” Saya pikir sirkuitnya kecil dan pendek, ternyata panjang dengan variasi tikungan. Saya ikut memberi masukan khususnya di bagian offroad dengan membagi dua jalur. Cocok untuk yang menyukai kecepatan,” tambahnya.
Supermoto kata Germain, tidak lepas dari unsur kecepatan dan skill.” Supermoto itu bicara tentang bagaimana kita membuka gas dengan smooth di awal, mengerem dekat dengan tikungan, mempertahankan kecepatan saat masuk tikungan, jangan menutup gas terlalu dalam dan menikung dengan rolling,” ujarnya memberikan kiat menjadi pembalap supermoto.
Hal lainnya yang perlu dikuasai oleh seorang pembalap Supermoto adalah belajar mengenal komponen motor seperti ban, setang hingga masalah teknis seperti kualitas bahan bakar. Karena itu, ia mengungkapkan harus banyak komunikasi dengan mekanik.” Saya tadi melihat ada aksesori yang enggak penting nempel di motor, saya bicara kepada mereka kalau tidak ada fungsinya lebih baik dilepas,” sebutnya lagi.
Soal latihan, Germain mengungkapkan dirinya selain bersepeda juga bermain motocross karena itu yanng menjadi dasar paling baik menjadi pembalap supermoto. “Kalau soal latihan motor, biasakanya dengan warm-up, lalu diskusi dengan mekanik. Di Perancis saya bisa seharian full berlatih motocross kalau tidak ada kompetisi. Mungkin akan berbeda dengan kondisi di Indonesia yang panas,” senyumnya.
Seperti apa ilmu yang akan diberikan Germain? Silakan datang ke Sentul Karting Sirkuit hari ini, Minggu (23/7/2017). (Arif/nm)