NaikMotor – Tepat pada 6 Agustus 2017 nanti grup jaringan distribusi seepda motor Honda yakni Wahana Honda 45 tahun berkiprah. Selain konsisten di dunia otomotif roda dua, kini Wahana Artha Group (WAG) mengembangkan sayapnya merambah ke industri hotel dan kuliner.
Chief Executive Officer Wahana Artha Group, Robbyanto Budiman, memaparkan, WAG awalnya berfokus pada usaha otomotif roda dua ketika didirikan pada 1972, sebagai main dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang melalui PT. Wahana Makmur Sejati (WMS).
” Dengan berjalannya waktu, WAG telah mengembangkan berbagai lini dengan tetap berfokus kepada bisnis otomotif roda dua terintegrasi yaitu PT. Wahana Makmur Sejati (WMS) PT. Wahana Artha Ritelindo (WARI) yang menekuni bisnis ritel sepeda motor Honda dari cabang di Medan sampai dengan Kupang, PT. Tristar Transindo (TST), perusahaan transportasi logistik, PT. Wahana Kalyanamitra Mahardhika (WKM), perusahaaan customer loyalty program dan PT WOM Finance Tbk yang menjalankan bisnis consumer finance,” sebut Robbyanto di acara buka puasa bersama media di Hotel Yello Manggarai, Jakarta Selatan pada Kamis (15/06/2017).
“Selain usaha otomotif roda dua, bidang usaha lainnya dijalankan melalui sub holding Sahari Investment yang menekuni usaha perhotelan dan Food/Beverage,” imbuh Robbyanto yang didampingi Fen Fira, Head of Hotel Development Sahari Multi Investama, dan CEO PT Kyochon Indonesia, Inggrid Firmansyah.
Sahari Investment selain mendirikan meresmikan Hotel Yello Manggarai Jakarta pada 6 Mei 2017, tak lama PT Sahari Multi Investama (SMI) anak perusahaan WMS melakukan peresmian Hotel Santika Radial Palembang, Jumat (19/5/2017). Sementara, Kyochon Indonesia, yang bergerak di bidang kuliner, “Sudah banyak outlet-outlet Kyochon terutama di Jabodetabek, sebagian besar di mal-mal besar, seperti di daerah Kelapa Gading dan Serpong,” papar Inggrid.
Robbyanto dalam kata penutupnya menjelaskan, “Setelah Group Main Dealer Wahana Honda 45 tahun berkiprah, kini, pengembangan usaha WAG menitik beratkan kepada usaha yang bertumpu kepada potensi pasar konsumen berpenghasilan menengah.” (Rls/NM)
