Kilas Balik Perjalanan Nicky Hayden, Awal Karir Hingga Akhir Hayat

0
Perjalanan Nicky Hayden
Nicky Hayden 1981-2017. Foto: Crash.net.

NaikMotor – Lahir dari keluarga penggila balap, perjalanan Nicky Hayden kecil sudah akrab dengan motor dan kuda. Ayahnya, Earl dan ibunya, Rose adalah pebalap di masanya. Bisa dibilang dari kecil, Hayden sudah kenal motor bahkan sebelum ia bisa berjalan.

Hayden lahir di Owensboro, Kentucky, Amerika Serikat pada 30 Juli 1981. Ia memulai karir sebagai pembalap saat berusia 4 tahun di Paducah International Raceway. Bukan hanya ia saja, namun juga seluruh saudara laki-lakinya.

Sejak saat itu, perjalanan Nicky Hayden dalam balap dimulai dan ia mulai rajin ikut kompetisi balap. Namun bukan balap aspal melainkan motocross dan flat track. Hayden kecil bahkan menghabiskan hampir setiap akhir pekan bepergian ke seluruh Wilayah Barat Amerika bersama keluarganya untuk balapan.

Karirnya mulai mendapat sorotan saat ia bersama tiga saudaranya yakni Nicky, Tommy dan Roger Lee naik podium bersamaan. Mendominasi dari podium 1 sampai urutan 4 di balapan bergengsi AMA Dirt Track Profesional.

Saat berumur 16 tahun Hayden sudah digadang sebagai salah satu pembalap paling berbakat di AMA Dirt Track. Namun dengan cepat ia mulai pindah mengeluti balapan aspal. Keputusan yang mengubah perjalanan Nicky Hayden dalam karir balapnya di masa depan.

Terjun ke balap aspal, bakatnya langsung ditangkap oleh Honda America, dan pada usia 17 tahun ia mulai musim balap pertamanya pada 1998. Di akhir musim, Hayden berada di urutan keempat klasemen pembalap, baik di AMA 750 Supersport maupun 600 Supersport.

Setahun kemudian, di usia 18 tahun ia berhasil menjadi juara AMA 600 Supersport. Ia tercatat sebagai juara AMA 600 Supersport termuda, yang direngkuh setelah bertarung dengan saudaranya sendiri Tommy Hayden. Pada tahun yang sama ia juga mengikuti 12 seri dari total 18 seri balap Grand National dan meraih Rookie of the Year di akhir musim.

Pada tahun 2000, masih dengan Honda, Hayden naik kelas ke AMA Superbike. Di akhir musim ia berada di urutan dua, atau selisih lima poin dengan Mat Mladin yang menjadi Juara Umum. Pada tahun 2001 Hayden menutup musim di tempat ketiga, baru pada tahun ketiga atau tahun 2002 ia menjadi juara AMA Superbike termuda dengan usia 21 tahun.

Sukses di balapan bergengsi Amerika Serikat, Hayden mengincar balapan lebih tinggi. Honda yang mengetahui talentanya kemudian mendorong Hayden terjun ke MotoGP, ajang balap motor terbaik, termegah dan paling bergengsi di dunia.

Mulai pada 2003 Hayden bergabung dengan tim pabrikan Repsol Honda bersama pemegang gelar Juara Dunia saat itu Valentino Rossi. Terjun pertama kali di MotoGP membuatnya kesulitan, namun semangatnya mampu mencuri perhatian. Bukan hal mudah di tengah aura Rossi yang saat itu bersinar terang.

Hayden cepat dihormati baik di dalam maupun luar lintasan lewat cara riding agresif, pikiran terbuka dan senyumnya yang sumringah. Pada tahun debutnya, ia meraih dua podium di GP Philip Island, Australia dan Motegi, Jepang. Hayden menyelesaikan musim 2003 di posisi kelima dan mengalahkan pebalap lama seperti Troy Bayliss dan Colin Edwards.

Rossi mengguncang MotoGP dengan meninggalkan Honda ke Yamaha pada tahun 2004. Hayden pun mengalami musim yang berat karena cedera, tulang selangkanya patah saat latihan Supermoto. Musim 2005 ia bangkit kembali dan menutup musim di tempat ketiga. Naik podium sebanyak lima kali di MotoGP Jerman, Qatar, Australia, Turki dan Valencia.

Tahun 2006 adalah prestasi terbaik selama karirnya. Hayden berhasil menjadi Juara Umum MotoGP 2006. Ia memulai musim dengan sangat baik namun mulai merosot di tengah musim. Kebalikan dari Rossi seperti terseok di awal musim namun menguat di seri berikutnya.

Puncaknya terjadi pada 29 Oktober 2006 saat Rossi jatuh, Hayden menyelesaikan balapan, naik podium pertama sebanyak tiga kali dan berhak menjadi Juara Umum dengan peroleh nilai terbanyak. Saat itu ia menjadi Juara Umum yang paling sedikit meraih podium 1.

Emosi dan kegembiraan di wajah Hayden selama victory lap merupakan adegan yang oleh banyak pihak dikenang sebagi best moment salah satu bagian sejarah MotoGP. Di sisi lain, Rossi yang saat itu kehilangan gelar Juara Dunia kelimanya mendatangi Hayden dan mengucapkan selamat ke sahabatnya itu.

Pada musim 2007 MotoGP berubah dari mesin 990cc menjadi 800cc. Musim itu adalah eranya Casey Stoner dan Ducati. Hal yang sampai saat ini belum bisa dilakukan kembali oleh Ducati. Sementara perjalanan Nicky Hayden di MotoGP mulai tenggelam di musim ini, bahkan gaungnya kalah oleh Dani Pedrosa.

Pada tahun 2009 Hayden bergabung dengan Ducati. Ia bertahan cukup lama di Ducati padahal saat itu ia mengaku sulit menjinakkan Desmosedici. Tahun 2010 ia kembali menjadi rekan Rossi yang hijrah ke Ducati. Namun musim itu keduanya tidak bisa bicara banyak.

Perjalanan Nicky Hayden bersama Ducati berakhir pada 2013. Saat itu ia seperti bersaing dengan rekannya sendiri yakni Andrea Dovizioso. Hayden kemudian kembali ke Honda pada 2014, meski tidak dalam skuat pabrikan melainkan tim Honda Aspar.

Kembali ke Honda ternyata tidak mudah, Hayden menjalani musim 2013 dengan cedera pergelangan tangan terus-menerus. Ia dioperasi sebanyak dua kali. Pada musim 2015 Hayden yang diharapkan mulai kembali kompetitif justru terpuruk.

Dengan kenyataan tersebut, Hayden mencari ajang yang tetap kompetitif, dan akhirnya terjun ke World Superbike (WSBK). Musim pertamanya dimulai pada 2016, di mana ia mendapat kesempatan nyata untuk menjadi pembalap pertama, bukan pembalap lapis dua. Pemilik nomor #69 ini merengkuh kemenangan perdana di WSBK di Seri Sepang, Malaysia.

Di musim 2017, Hayden sebetulnya punya kans di WSBK dengan motor baru. Namun takdir berkata lain, Hayden yang sedang mengendarai sepeda bersama rekan lainnya tertabrak mobil. Saking kerasnya tabrakan tersebut membuat tubuhnya terlempar, hingga jatuh kembali di kap dan memecahkan kaca depan.

Setelah lima hari koma karena cedera kepala serius setelah ditabrak Rabu (17/5), Hayden dinyatakan meninggal dunia, Senin (22/5). Tim Ten Kate Racing-run Red Bull Honda dalam pernyataan resminya menyebut Hayden meninggal dunia pada Senin Malam, pukul 19:09, di rumah sakit Maurizio Bufalini Hospital di Cesena, Italia dalam usia 35 tahun.(Agl/NM)

Istirahat dalam damai Nicholas ‘Nicky’ Patrick Hayden…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here