R15 Karawang Touring Road to Dieng, Mengejar Sunrise Sikunir

0
R15 Karawang Touring
Komunitas R15 Karawang melakukan touring wisata ke Dieng sekaligus pelantikan 2 anggota baru. Foto: istimewa

NaikMotor – Mengisi libur panjang akhir pekan, komunitas pengguna mini sportbike Yamaha R15 Karawang touring ke tempat para Dewa bersemayam, yang bertajuk Road to Dieng, Sabtu-Selasa (29/4-2/5/2017).

Perjalanan komunitas pengguna sepeda motor mini sportbike Yamaha YZF-R15 itu dimulai dari Karawang, Jawa Barat Sabtu 29 April 2017. Peserta dilepas oleh sisa anggota Komunitas R15 Karawang yang tidak ikut serta saat memulai touring Road to Dieng yang berjarak sekitar 460 km itu.

R15 Karawang Touring

Touring mengambil rute Brebes – Slawi – Pemalang – Purbalingga – Banjarnegara – Wonosobo. Rute ini dipilih untuk menghindari macet dampak adanya perbaikan jalan di daerah Prupuk Bumi Ayu Jawa Tengah. Meski di beberapa ruas jalan di daerah Purbalingga ternyata tengah mengalami perbaikan dengan pengecoran. Sehingga ketika berada di area kaki Gunung Slamet, rombongan mengambil rute alternatif Slawi-Purbalingga menuju Dieng Wonosobo.

Saat singgah di kota Purbalingga rombongan menyempatkan berfoto di Tugu Knalpot yang menjadi ciri khas kota ini. Namun anehnya, sepanjang jalan kami tidak mendengar atau melihat motor di sini menggunakan knalpot racing.

Perjalanan dilanjutkan, namun sedikit terhambat di daerah perbatasan Banjarnegara-Wonosobo akibat longsor yang berdampak pada kemacetan. Sementara cuaca hujan ringan turut mengiringi perjalanan dalam kecepatan rendah hingga tiba di Wonosobo, yang disambut oleh anggota komunitas di sana, Bambang dan Agus dari Wonosobo R15 Club (WR15C).

Setelah makan malam, rombongan langsung menghadiri kopdargab di Alun-alun Wonosono yang dihadiri oleh WR15C Wonosobo sebagai tuan rumah, CROF Cilacap, R15 Temanggung dan BaR15Ta Banjarnegara.

Pagi harinya, ditemani Adya Bawel, seorang lady biker Wonosobo dan beberapa Anggota WR15C Wonosobo, rombongan menikmati sarapan Nasi Megana. Sarapan khas asli Wonosobo, terbuat dari campuran nasi dicampur dengan bumbu, kol, kelapa, ebi, dan kacang panjang.

Tim R15 Karawang Touring Road to Dieng diantar menuju salah satu objek wisata Dieng Banjarnegara “Sumur Jalatunda” yang menurut cerita warga sekitar terbentuk saat letusan gunung api pada zaman purba. Sumur berupa kawah itu memiliki panjangnya sekitar 120 meter dan tinggi tebing dari permukaan air sekitar 130 meter. Kedalaman danau kawah itu sendiri sampai saat ini belum diketahui, walaupun konon pernah satu tim SAR mencoba melakukan penelitian.

Uniknya, tidak hanya sampai di situ, masih ada sebuah mitos yang berkembang. Jika kita melempar batu yang sampai ke perbukitan di ujung sumur ini, niscaya permohonan kita akan dikabulkan.

R15 Karawang Touring

Kunjungan berikutnya ke Candi Arjuna yang lokasinya tidak jauh dari telaga Jalatunda. Tampak di kompleks Candi saat ini sedang dilakukan proses pemugaran dan renovasi salah satu candi agar lebih bersih dan kokoh. Candi Arjuna diketahui telah didirikan pada abad ke-7.

Dari informasi yang didapat ternyata nama Dieng berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “di” yang berarti tempat yang tinggi atau gunung, dan “hiyang” ya berarti kayangan. Bisa diartikan bahwa “Dieng” adalah tempat atau daerah pegunungan di mana para dewa dan dewi bersemayam.

Keesokan harinya, agenda wisata R15 Karawang Touring Road to Dieng dilanjutkan dengan berjalan kaki mendaki Gunung Sikunir hingga puncaknya. Agenda hiking dimulai pukul 3 pagi, setelah melakukan persiapan, perjalanan menuju puncak Sikunir mulai pukul 04:00.

Setibanya di kaki Gunung Sikunir, team sudah disuguhi dengan dinginnya cuaca dan macetnya jalanan menuju arah pos pendakian. Jalur pendakian Sikunir yang berjarak sekitar 800m sampai titik puncak melalui anak tangga yang licin. Tanjakan menuju puncak lumayan curam ditambah padatnya pendaki sehingga membutuhkan tenaga ekstra.

Sesampainya di atas puncak, team disuguhi keindahan view yang sangat cantik dataran pegunungan, Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Tepat pukul 05:39 sunrise mulai muncul, tim pendaki benar benar beruntung kali ini dapat melihat sunrise paling sempurna, dengan terlihatnya matahari seperti bola yang bercahaya emas. Makanya tempat ini di sebut “Golden Sunrise”. T

ubuh kita yang terkena sinar matahari akan terlihat berkilau layaknya emas menempel di tubuh. Menurut warga setempat sekaligus tour guide dari Wonosobo R15 Club, Arif, “Ini adalah sunrise paling sempurna karena sebulan belakangan, cuaca di kawasan Dieng dan Sikunir kurang bagus”.

Acara di puncak Sikunir bukan hanya melihat sunrise, di sana pun terlaksana prosesi pelantikan member Prospek yaitu bro Warno dan bro Huril.

R15 Karawang Touring

Team turun dari puncak Sikunir sekitar pukul 07:30 dan menyantap sarapan di Perkampungan Sembung. Kampung Sembung merupakan dataran perkampungan tertinggi di Pulau Jawa. Rombongan sarapan dengan kentang bumbu rendang dan tempe mendoan khas Sembung. Perjalanan dilanjutkan ke Kawah Sikidang. Di sana terdapat kawah belerang. Ada banyak titik sumber mata air belerang, para pengunjung wisata bisa merebus telur di mata air belerang itu.

Namun belum sampai rombongan menikmati wisata ini. Cuaca berubah drastis di mulai dengan turunnya kabut yang sangat tebal kemudian disusul dengan turunnya hujan lebat. Team memutuskan untuk kembali ke villa penginapan sambil menunggu cuaca kembali normal.

Tetapi ternyata sampai pukul 15:00 cuaca belum menunjukan tanda tanda akan cerah. Sehingga PIC nemutuskan untuk membatalkan seluruh acara yang tersisa yaitu Batu Pandang, Teaga dan Bukit Scooter. Team akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke Karawang. Sebelum pulang team menikmati makanan khas kota Wonosobo, yaitu Mie Ongklok. Mie berkuah kental dengan campuran ebi dan tahu plus bonus sate sebagai pelengkap mie tersebut. Team juga membawa oleh oleh berupa makanan khas Dieng yaitu buah Carica dan kopi Puwaceng.

Rombongan R15 Karawang Touring Road to Dieng kembali menuju Karawang pukul 18:00 dengan kawalan dari rekan rekan Wonosobo R15 Club dan sist Rosita dari Single Fighter Wonosobo sampai perbatasan kota Wonosobo-Banjarnegara.

Jalur pulang yang diambil dari Wonosobo melintasi kota Banjarnegara – Purbalingga – Pemalang – Cirebon – Indramayu – Karawang. Meski sesampainya di kota Cirebon, rombongan melakukan istirahat yang cukup lama di kediaman salah satu team yaitu Bro Riyan. Team juga disuguhi dengan makanan khas kota Cirebon yaitu Sambal Cucut dan Sayur Asem. Cara makannya pun cukup unik, konon sayur asem ini lebih mantap jika jika disantap tanpa menggunakan sendok, dengan cara langsung diseruput.

Meski dengan beberapa pembatalan, tetapi perjalanan R15 Karawang Touring Road to Dieng sangat mengesankan karena sempat menyaksikan Golden Sunrise yang sangat jarang dijumpai di tempat bersemayam para Dewa. (Rls/NM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here