NaikMotor – Pembalap Petronas Raceline Malaysia, Hafizh Syahrin telah ditargetkan naik ke MotoGP 2018. Tiga sirkuit ini jadi target podium Hafizh Syahrin di Moto2 2017 dengan berbagai persiapan yang dilakukannya di selama di Malaysia.
Hafizh Syahrin Abdullah di Moto2 musim 2016 berhasil menduduki peringkat kesembilan dengan 118 poin, sebuah pencapaian yang cukup membanggakan bagi dirinya di tengah ketatnya persaingan. Dan tahun 2017, tiga sirkuit ini jadi target podium Hafizh Syahrin di Moto2 yakni Sepang sebagai kandangnya, Losail Qatar dan COTA Texas di Amerika Serikat.
Oiya, Hafizh baru saja mendapat gelar pembalap pilihan favorit People’s Choice Award 2016 di ajang Sepang International Circuit-Motorsports Association of Malaysia (SIC-MAM) Awards pada 13 Februari 2017. Sementara Khairul Idham Pawi yang berkompetisi di Moto3 tahun lalu, menyabet Best Rider of The Year setelah berhasil menjadi juara di Argentina GP (April) dan Jerman GP (Juli).
Pembalap berusia 23 tahun tersebut kini berlatih keras selama berada di Malaysia dengan bersepeda, fitness dan supermoto. “Biasanya kalau supermoto setiap hari sama fitness, kalau latihan sepeda di akhir pekan Sabtu dan Minggu,” ujar sang Ayah yang akrab disapa Pak Enjang saat dihubungi NaikMotor. Saat NaikMotor menanyakan di sirkuit mana Hafizh bisa naik podium tahun ini? Sang Ayah menjelaskan bahwa Sepang, Losail dan Amerika Serikat adalah targetnya.
Hafizh yang lahir 5 Mei 1994 pertama mengenal dunia balap sejak usia 9 tahun dengan menggunakan pocket bike dan merajai berbagai ajang balapan motor mini. Tak heran, ia mendapat julukan The King of Pocket Bike. Barry Leong, pemiik tim Raceline yang melihat bakatnya langsung segera menangani Hafizh untuk memasuki karier ke depannya.
Tahun 2007 hingga 2010, Hafizh mengacak-acak balapan underbone atau Cub Prix dengan menorehkan sejumlah rekor mulai kelas pemula hingga seeeded. Ia juga menamatkan balapan bebek di kejuaraan Asia Road Racing Championship 2009 di posisi ketiga.
Di tahun 2010, pembalap berjuluk The Pescao karena jago menari seperti ikan di lintasan basah, memasuki babak baru dengan naik kelas Supersport 600 cc ARRC di usianya yang baru 16 tahun. Melawan senior-seniornya, Hafizh bisa bersaing dan finis di urutan ke-12 dari 39 rider. Setahun berikutnya, di ARRC 2011 Hafizh semakin tampil cepat dan menduduki klasemen keempat.
Sebelum terjun ke FIM CEV Moto2 Spanyol di tahun 2012 yang diselesaikannya di urutan keenam, Hafizh juga pernah merasakan panasnya balapan ke Australia. Dengan sokongan Petronas, karier Hafizh terus menjulang untuk bisa bertahan sampai sekarang.
Dan kini, harapan Malaysia untuk melihat pembalapnya tampil di MotoGP berada di pundak Hafizh tahun depan. Apa kabar Indonesia? (Arif/nm)