NaikMotor – Keseriusan Coklat Retro membangun spirit Local Crafter Pride dalam wadah kreatif melalui ranah kustom kulture telah terbukti mendapat respons positif di beberapa kota khususnya Tasikmalaya. Mak Iyah menjadi sosok inspiratif sebagai perajin lokal yang mampu bersinergi dengan dunia kustom kulture.
Salah satu yang ikut menginspirasi kebangkitan para penggiat kreatif adalah sosok Mak Iyah (70th), seorang pelukis payung yang telah menekuni profesinya selama puluhan tahun. Atas inisiatif Sukapura Project dan Urg Tsk yang ingin mengembalikan pamor industri kerajinan Payung Geulis khas Tasik, Coklat Retro menawarkan konsep ‘cross culture’.
Ya, kolaborasi budaya lokal melalui Mak Iyah dengan para penggiat kustom kulture di Jawa Barat di dunia visual ilustrator yang banyak bersentuhan dengan dunia motor, seperti Fahmi Freeflow, Decky Sastra, Irvine Jasta, berhasil menghadirkan sesuatu yang unik dan menggugah.
Pada momen ini, Mak Iyah bertukar media dengan mereka, yakni menggoreskan kemampuan tangannya melukis pada moyor klasik Norton milik Uyung Aria, salah satu penggiat kreatif Tasikmalaya dan penggemar motor lawas dari klub Bikers Brotherhood MC.
Sebagai seorang ‘crafter’ yang terbiasa membuat karya sendiri dengan motif khas di payung, Mak Iyah tentu tidak kesulitan saat harus memainkan coretannya ke bodi motor.
“ Pergerakan kustom kulture di Indonesia yang semakin berkembang tentunya beriringan dengan potensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia di Indonesia itu sendiri. Kita memiliki sangat banyak heritage, budaya, dan tentunya para crafters dengan kemampuan yang tiada banding. Keindahan dari heritage dan crafters kita adalah kita tidak hanya mengutamakan kemampuan, tapi setiap karyanya memiliki nilai dan esensi yang mendalam. Hal-hal inilah yang harus kita jaga sampai kapanpun, sebagai jati diri kita sendiri dan semangat untuk terus berkarya,” sebut Henry Ruslianto, General Manager Brand Communications PT Djarum.
Ditambahkan Henry, event ini adalah wujud nyata dari Coklat Retro dalam mendukung potensi dan aktivitas kreatif lokal untuk lebih muncul dan bersuara lagi. “Dan potensi Tasikmalaya adalah seperti harta karun Parahyangan yang harus selalu didukung dan dilestarikan,” ujarnya.
Sebagai wujud apresiasi dari karya seni yang telah dibuat Mak Iyah, pihak Coklat Retro merencanakan untuk memboyongnya ke salah satu acara kustom kulture di Jepang yakni Nagoya Speed and Custom Show pada 26 Maret mendatang di Portmesse Nagoya. (Arif/nm)