NaikMotor – Suzuki menilai positif perkembangannya di MotoGP 2016, setelah 2 tahun berkiprah kembali. Suzuki ingin bersaing rapat dengan Ducati, serta menutup celah Yamaha dan Honda.
Harapan itu semakin menguat terutama ketika Maverick Vinales podium teratas di seri Silverstone September 2016. Dan menjadi kemenangan pertama Suzuki di kelas utama MotoGP sejak 2007 yang diselingi absen selama 3 tahun. Suzuki menutup musim 2016 dengan berada di posisi ke-4 klasemen.
Meskipun pada musim MotoGP 2017, Vinales beralih ke Yamaha menggantikan Jorge Lorenzo, dan Vinales digantikan Andrea Iannone. Sedangkan pembalap rookie Alex Rins akan menggantikan Aleix Espagaro pembalap Suzuki di MotoGP lalu.
Direktur sporting tim Ecstar Suzuki, Davide Brivio menyatakan kepada autosport, “Saya pikir kami harus puas dan senang dengan apa yang kita lakukan tahun lalu. Kami menetapkan tujuan yang jelas sebelum musim, tetapi puncak kemenangan di Silverstone cukup besar bagi kita, sebuah hasil yang fantastis.”
“Kami tercatat dalam empat podium, tetapi hal yang paling penting kami tengah menjadi kelompok terdepan, karena mampu berjuang untuk podium pada beberapa kesempatan.”
“Di babak kedua musim ini bisa dicapai berkat trek yang kering, seperti seri 5-6-7 dalam balapan terakhir, kami terus-menerus berjuang untuk podium dengan kedua pembalap. Ini menjadi musim yang sangat baik untuk saat ini.”
Di sisi lain, selain kemenangan Suzuki di Inggris, tim Ducati telah memenangkan dua balapan di 2016, yang mematahkan dominasi Honda dan Yamaha selama ini. Hal yang semakin menguatkan tekad tim Suzuki untuk kemenangan di musim 2017.
“Kami tidak pernah mengatakan hal-hal seperti, ‘Kami ingin menang dengan tiga tahun, atau dalam lima tahun, atau apa pun seperti itu. Namun, tentu saja, kami ingin bisa menjadi pesaing serius dalam kejuaraan sesegera mungkin. “
Brivio melanjutkan, “Kami ingin bersaing rapat dengan Ducati, dan kemudian menutup kesenjangan dengan Yamaha dan Honda, dan saya akan mengatakan bahwa lebih atau kurang kami melakukannya. Kami memenangkan perlombaan dan kami kembali di podium. Kami akan membiasakan untuk memulai balapan akhir pekan dengan kesempatan untuk melawan.”
“Sekarang langkah berikutnya adalah untuk menjadi pesaing reguler untuk menjadi pemenang di setiap balapan. Tentu saja ini adalah bagian tersulit, tapi itulah yang harus kami lakukan,” pungkasnya. (Afid/nm)