Jelang Final ARRC Buriram 2016, Anak Buah Rossi Ini Incar Podium

0
ARRC
Imanuel Putra Pratna berjanji memberikan hasil terbaik di final ARRC Buriram 2016. Foto: Dok.NMC

NaikMotor – Jelang putaran terakhir Asia Road Racing Championship atau ARRC  di Chang International Circuit, Buriram, Thailand 3- 4 Desember 2016, salah satu andalan Indonesia di kelas AP250, Imanuel Putra Pratna menyiapkan serangkaian strategi untuk bertarung meraih hasil terbaik.

Pembalap yang akrab disapa dengan El-Pratna itu percaya, bahwa kali ini  paling tidak meraih posisi finis podium.

Sebagai modal untuk bertarung di putaran terakhir ini, El-Pratna pun mulai rutin melakukan berbagai latihan.  Apalagi setelah pulang berguru dari VR46 Racing Academy beberapa pekan sebelum balapan di ARRC India, ia banyak mendapatkan ilmu baru . Sayangnya, ia mengalami cedera patah tulang iga belakang, dan hanya bisa meraih posisi finis di urutan ke-9.

Hasil_QTT_AP250_ARRC_Suzuka_Imanuel“Saat menjalani balapan di India itu sedikit agak berbeda, karena saya masih cedera. Tapi sengaja saya paksakan dan bersyukur masih bisa finis di 10 besar. Tapi sekarang cedera ini sudah mulai lebih baik. Mulai bisa bergerak terutama membelok ke kanan dengan maksimal. Sehingga bisa tampil lebih agresif mulai dari sesi latihan pertama hingga sesi kualifikasi. Tidak mudah memang, tapi tim juga akan bekerja keras memberikan setup terbaik agar saya bertarung meraih posisi finish podium. Syukur-syukur kalau bisa meraih kemenangan,” ungkap Imanuel di sela-sela sesi latihan bebasnya dua pekan sebelum berangkat ke Thailand.

Bicara tentang strategi, memang tidak mudah mengalahkan para pembalap Thailand seperti Apiwat Wongthananon dan teman-temannya. Mereka yang tampil di ajang ini, rata-rata bisa tampil kompetitif dan ternyata saling bantu.

“Kalau saya pelajari, mereka itu saling bantu karena sudah disetting sama timnya. Jadi ada pembalap yang diposisikan sebagai penarik bagi pembalap yang akan diplot sebagai pemenang. Mereka saling tarik dan jaga posisi agar tidak ada pembalap lain yang bisa masuk. Makanya akan sulit bagi pembalap dari negara lain untuk bisa tampil menyusul kalau tidak menerapkan strategi yang sama. Kesulitan lain bagi kita karena dalam kondisi seperti ini, semuanya mau menang. Makanya saya ingin tampil kompetitif mulai di sesi latihan, kualifikasi hingga balapannya nanti,” tambah pembalap yang mengawali karirnya di balap mobil itu.

Master_Camp_VR46_MisanoUntuk menambah feeling terbaik pada motornya, Ia pun secara rutin melakukan latihan. Bukan hanya motor yang dipakai balapan di AP250 saja, tapi juga pakai motor Supersport 600. “Latihan pakai motor Supersport 600 itu, membantuku untuk bisa menguasai handling motor lebih baik. Jadi ketika bawa motor 250 cc, rasanya bisa lebih enteng. Kita juga lebih berani memaksimalkan performa di setiap tikungan. Sepekan sebelum berangkat ke Thailand, kami juga punya jadwal sesi latihan bersama Yamaha. Mereka memberikan kesempatan dan dukungan besar agar kami, pembalapnya bisa tampil maksimal,” sambungnya.

Hal lain yang menjadi bagian strateginya adalah belajar kontrol motor saat terjadi sliding. Pelajaran ini Ia dapatkan saat berguru langsung kepada Valentino Rossi di VR46 Ranch yang berada di Tavullia, Italia. Menurutnya, flat track ini membuat feeling handling motor bisa lebih baik. Di sini Ia belajar untuk melakukan counter saat ada gejala motor akan sliding berlebihaan. “Saya berharap bisa tampil fit saat balapan berlangsung. Ini penting agar bisa tampil maksimal. Ini juga jadi reminder untuk mencapai target juara Asia tahun depan.” (rls/NM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here