NaikMotor – Dedengkot Honda Racing Corporation (HRC), Shuhei Nakamoto akan mengakhiri masa baktinya pada April 2017 mendatang. Peran sentral Shuhei selama menjabat begitu besar, sehingga Honda harus memberikan kuasa pada tiga orang direktur sebagai suksesor.
Honda mengenalkan tiga direktur baru selepas penyelenggaraan seri pamungkas MotoGP 2016 di Sirkuit Ricardo Tormo Valencia. Mereka adalah Naoki Hattori, Tetsuhiro Kuwata, dan Shinichi Kokubo.
Naoki akan menaungi urusan marketing dan perusahaan, Kuwata akan membawahi kontrak dan segala keperluan pembalap, dan Kokubo bertanggung jawab pada urusan teknis.
Menanggapi keputusan untuk menempatkan tiga orang sebagai pengganti dirinya, Shuhei mengaku tidak paham betul alasan Honda.
“Saya tidak tahu kenapa Honda mengambil keputusan seperti ini dan menempatkan tiga direktur. Kami melakukan apa yang Honda instruksikan,” ujar pria yang menjadi Wakil Presiden HRC sejak tahun 2008 itu.
Kokubo menjadi orang yang paling disorot saat konferensi pers di Valencia. Ia diberondong banyak pertanyaan soal motor Honda RC213V tahun depan.
“Kami akan mencoba meningkatkan akselerasi, tentunya meningkatkan (performa) motor. Kami tahu Ducati sedang bekerja pada aerodinamis. kami akan coba membuat (mesin motor) lebih lembut. Kami juga mengembangkan sasis,” ucap Kokubo.
Sementara itu, Shuhei memberikan komentarnya soal Cal Crutchlow yang mengatakan motornya berbeda dengan tim pabrikan. Pria kelahiran Jepang itu menyanggah pernyataan tersebut.
“Saya tidak mengerti bagaimana Anda (Crutchlow) mengatakan motor kamu berbeda dengan tim pabrikan. Pada awalnya semua sama. Dani (Pedrosa) mencoba sasis baru di Barcelona, dan ia merasa tidak cocok dengan gaya balapnya, sehingga ia menggunakan sasis lama. Kami menawarkan Crutchlow untuk mencoba dan ia melakukannya. Cal telah mendapatkan langkah pengembangan,” tegas Shuhei.
Meski telah pensiun dari jabatannya, pria berusia 59 itu mengatakan, ia akan datang pada setiap balapan MotoGP. (Yudistira/nm)
[…] usai, berakhir juga tugas Shuhei Nakamoto sebagai penanggung jawab tim HRC. Salah satu kebijakan pergantian bos itu antara lain Repsol Honda singkirkan Termignoni dan beralih ke SC-Project sebagai partner baru […]