NaikMotor – Tim balap motor Yogyakarta memiliki persiapan yang bagus jelang penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat.
Enam pembalap akan menjadi andalan tim Kota Gudeg untuk menambah raihan medali dari cabang balap motor yang akan dipentas di Sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya, 23-25 September mendatang. Mereka adalah Galang Hendra, Rheza Danica Ahrens, Sigit PD, Sudarmono, Syamsul Arifin, dan Gupita Kresna.
Melihat komposisi pembalap serta manajemen tim termasuk mekanik yang dimiliki kontingen DIY tentu tidak bisa dianggap remeh. Galang Hendra, Rheza Danica, Gupite Kresna adalah nama-nama yang memiliki reputasi internasional. Belum lagi sokongan para seniornya, Sigit PD dan Sudarmono yang juga pernah mencicipi balap Asia. Belum lagi pelatih Irwan Ardiansyah serta mekanik Haris Sakti atau Mletis yang kondang di pentas balap nasional hingga sekarang.
Para punggawa kontingen DIY akan menggeber motor Honda yang disediakan panitia PON. Galang dan Rheza akan turun di kelas 125cc mengandalkan Honda Blade, sementara Sigit PD dan Sudarmono menggeber Honda Sonic di kelas 150cc.
Dua pembalap lain menjadi cadangan, untuk mengantisipasi jika terjadi insiden pada pembalap utama. Sebab, dunia balap sangat rentan dengan risiko cedera.
“Galang dan Rheza turun di kelas 125cc. Syamsul dan Gupita jadi pembalap cadangan. Motor sudah disiapkan panitia PON, sepertinya akan pakai motor Honda,” ungkap pelatih tim Irwan Ardiansyah saat dihubungi NaikMotor.
Untuk menunjang kesiapan pembalap, saat ini latihan dipusatkan pada fisik dan kekuatan di atas motor. “Persiapan untuk saat ini fokus pada latihan fisik dan motor. Kami berlatih di Stadion (Maguwoharjo) Sleman,” beber Irwan.
Melihat perkembangan yang sudah didapatkan saat ini, Irwan optimis bisa meraih medali emas. “Perkembangannya sekarang aman-aman saja, tidak ada kendala. Target kami bisa meraih medali emas,” optimis pemilik brand Ardian’s Racing Suit.
Mekanik Trijaya Racing, Mletis, dipercaya untuk mengurusi setup motor Galang Hendra dan kawan-kawan. Di ajang PON, tidak banyak perubahan yang bisa dilakukan, sebab regulasi telah membatasi urusan mekanis. (Yudistira/nm)