Kochi (naikmotor) – Mahasiswa teknik dari Kochi, Kerala, India telah berhasil menjalankan sepeda motor Royal Enfield Bullet berbahan bakar minyak goreng. Percobaan yang merupakan tugas akhir mahasiswa yang terdiri Athul Geo, Rahul CV, Ajin CM dan Raveen Kumar itu telah mereka lakukan selama tujuh bulan terakhir untuk membuat hasil esterifikasi jelantah minyak goreng
Hanya sayangnya tak dijelaskan apakah mesin RE Bullet itu telah diubah menjadi kombusi internal bertekanan tinggi seperti diesel, padahal bahan bakar hasil esterifikasi itu lebih mirip biodiesel, karena katalis yang digunakan adalah metil alkohol..
Athul Geo salah seorang mahasiswa hanya menjelaskan, “Hasil awalnya berbeda dengan minyak diesel ataupun bensin, sangat kental dan tidak bisa menyalakan mesin dalam keadaan dingin.”
Tetapi paling tidak karya para mahasiswa itu bisa mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dengan biofuel yang mereka buat. Selain itu, biaya produksi dalam skala besar cukup rendah karena bahan bakunya adalah minyak goreng bekas yang biasanya terbuang. Mereka pun kini mengubah RE sebagai bagian dari “REduce, REuse, REcycle”.
Pengembangan yang dilakukan mahasiswa India terhadap energi alternatif terus dilakukan, Sebelumnya, sejumlah mahasiswa RVS School of Engineering and Technology jurusan Automobile Engineering di Dindigul, Tamil Nadu, India berhasil mengembangkan sepeda motor berbahan bakar hidrogen (H2).
Hasil pengembangannya mampu membuat konsumsi bahan bakarnya hanya 1 lter untuk menempuh 148 km. Para mahasiswa itu terdiri dari R. Balaji, Gowthem Raj, Jerry George dan Kalid Ibrahim di bawah bimbingan P Lakshmanan, berhasil menjawab isu pemanasan global dan pengurangan tingkat polusi sekaligus.
Meski detail cara kerja ataupun konversi bahan bakarnya tidak dijabarkan secara gamblang, tetapi disebutkan hidrogen menjadi bahan bakar tambahan pada sebuah sepeda motor bermesin empat langkah. Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar diketahui tak akan meninggalkan residu apa pun yang berbeda dengan penggunaan bahan bakar minyak. Di India hidrogen dijual dengan harga Rp 6.000 per lliter tentunya akan lebih ekonomis sekaligus ramah lingkungan.
Kelebihan hidrogen dibandingkan dengan bensin adalah kandungan energi panasnya tiga kali lebih tinggi. Atau dengan heat content setara, hidrogen tiga kali lebih ringan dan volume yang lebih sedikit dibandingkan bensin.
Tetapi hidrogen merupakan gas yang sangat mudah terbakar jika tidak ditangani dengan benar. Sehingga menjadi alasan mengapa banyak pabrikan tak mengembangkan kendaraan yang berbahan bakar hidrogen. (Afid/nm)