Sachsenring (naikmotor) – Jadi pembalap juara dunia di kelas Moto2, memang jadi modal yang besar untuk mendapat porsi di balap tertinggi yaitu MotoGP. Namun jangan lupa, persaingan di kelas ini sangatlah berat, dan bagi siapa pun yang tak mampu lagi meraih hasil terbaik, maka harus siap-siap untuk didepak.
Hal inilah yang dialami oleh Stefan Bradl. Meski Ia menjadi incaran tim-tim besar di MotoGP pasca lulus dari balap Moto2 sebagai juara dunia, namun kini nasibnya tak seindah beberapa tahun lalu. Ia bernaung di tim Aprilia Gresini yang belum mampu tampil kompetitif dan akhirnya terdepak setelah tim tersebut merekrut Sam Lowes dan Aleix Espargaro.
Pilihan yang masih tersedia adalah tim Aspar Ducati dan Avintia Ducati. Kedua tim ini pun bukan tim yang sering bertarung di lini terdepan. Hanya pada kondisi tertentu saja mereka bisa tampil kompetitif. Pilihan yang lain adalah pindah ke ajang balap World Superbike Championship (WSBK) dan bernaung tim balap Honda Racing. Namun ini pun bukan pilihan untuk bisa tampil kompetitif, mengingat Honda tetap belum bisa bicara banyak di persaingan pembalap di klasemen.
Tentunya ini akan vital bagi pembalap asal Jerman itu. Lantaran jika Ia mengandalkan nasionalismenya dan jumlah penonton balap di MotoGP Jerman, rasanya tak mungkin lagi. Mengingat tahun depan sudah pembalap lain yang masuk kategori rookie asal Jerman yaitu Jonas Folger di tim Tech3 Yamaha. Artinya sejauh ini, Bradl hanya akan menjadi pembalap penggembira. Kecuali jika Ia menetapkan tetap berada di MotoGP dan akhirnya mampu membuktikan performanya di tim privatir selanjutnya, maka kemungkinan tahun 2018 baru akan mendapat tawaran menarik dari tim yang lebih kompetitif.
“Sudah ada pembicaraan dengan beberapa pihak, tapi saya tidak bisa mengatakannya untuk saat ini. Kita lihat saja apa yang akan terjadi nanti, jelas saya ingin fokus di laga kandangku pekan ini. Tapi saya akan memutuskan apapun nantinya sebelum MotoGP Austria,” taktis Bradl. (Spy/nm)