NaikMotor – Industri otomotif nasional saat ini tengah mengalami keterpurukan sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Namun pemerintah terus melakukan berupaya melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan industri otomotif di Tanah Air.
Salah satu langkah konkrit yang akan dilakukan pemerintah adalah mengurangi impor komponen otomotif. Menurut Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, perkembangan industri komponen domestik yang masih belum optimal menyebabkan Indonesia mengalami ketergantungan pada beberapa komponen impor.
“Adanya ketergantungan pada beberapa komponen impor ini tentu masih tetap menjadi persoalan sendiri bagi kita semua. Perlu diupayakan berbagai langkah untuk menyikapi ketergantungan impor tersebut,” ucap Bamsoet dalam acara opening IIMS Virtual 2021 fase kedua, Kamis, (18/3/2021)
Bamsoet mengatakan ada tiga cara yang akan dilakukan pemerintah demi mengurangi impor komponen otomotif di Indonesia. Pertama adalah dengan mendorong investasi pembangunan industri komponen otomotif di dalam negeri.
Kemudian cara kedua adalah dengan menyusun kebijakan yang berorientasi pada penggunaan produk dalam negeri. Lalu cara terakhir adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pembuatan komponen otomotif.
Di satu sisi impor dikurangi, di sisi lain pemerintah juga akan menggenjot ekspor industri otomotif Indonesia. Memang saat ini kondisi ekspor masih mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, namun perlu adanya terobosan untuk bisa memangkitkan ekspor industri otomotif nasional.
“Karena perbedaan harga industri otomotif antar negara relatif rendah, maka aspek kualitas akan lebih menentukan sebagai faktor daya saing. Disamping itu, berbagai langkah inovasi akan memberi nilai tambah untuk meningkatkan daya saing,” ujar Bamsoet.
Ketua Umum IMI Pusat ini juga mengatakan bahwa penetrasi ekspor industri otomotif Indonesia dinilai cukup potensial. Hanya saja memang tidak ada yang bisa menjamin kondisi ini bisa bertahan untuk ke depannya.
“Ekspor industri otomotif Indonesia dinilai cukup potensial, di mana indonesia berhasil mengekspor produk otomotif ke lebih dari 80 negara, dengan rata-rata 200 ribu unit per tahunnya. Namun ini tidak dijamin bisa bertahan untuk seterusnya,” pungkasnya. (Dicky/Prob/NM)