NaikMotor – Pemerintah Kota Bogor telah resmi memberhentikan kebijakan ganjil-genap. Sebagai gantinya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diperketat.
Keputusan pemberhentian ganjil-genap ini sudah disepakati oleh Satgas Covid-19 bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor.
Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, kebijakan ini akan diberhentikan untuk dua minggu ke depan. Hal ini bertujuan untuk melihat data Covid-19 di serta mendorong ekonomi di Kota Hujan.
“Kami akan melakukan evaluasi karena ingin rem dan gas sesuai data yang terkumpul. Saat ini hotel, pasar dan beberapa tempat lainnya mulai membaik. Namun kami akan melihat data terlebih dulu,” ucap Bima Arya.
Kendati ganjil-genap ini sudah ditiadakan, namun Satgas Covid-19 dan Forkopimda akan memperketat pemberlakuan PPKM Mikro. Posko-posko di lapangan juga akan diperketat lagi dengan berkoordinasi bersama para lurah yang baru dilantik.
Tujuannya tidak lain adalah untuk mencegah perluasan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. Pasalnya, sebelum pemberlakuan ganjil-genap ini, kota berjuluk Kota Seribu Angkot ini menjadi zona merah persebaran Covid-19, menjadi yang terburuk di wilayah Jawa Barat.
Setelah ganjil-genap diterapkan sejak 6 Februari lalu, Bima mengatakan jumlah kerumunan di Kota Bogor ikut menurun. Bahkan volume kendaraan yang melintas di Kota Bogor juga turun signifikan.
“Satgas dan Forkopimda melihat bahwa program ganjil-genap ini efektif mengurangi arus masuk kendaraan ke Kota Bogor. Kerumunan juga berkurang, sehingga tren kasus positif Covid-19 juga menurun sangat signifikan,” ujarnya. (Dicky/Prob/NM)
