NaikMotor – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di Provinsi Jawa dan Bali resmi berlaku sejak 9 Februari hingga 22 Februari 2021. Bagaimana tanggapan klub motor?
Sejatinya klub motor sering sekali melakukan kegiatan seperti Kopi Darat (Kopdar) atau pun touring ke luar kota. Namun dengan diberlakukannya PPKM Mikro ini, kegiatan-kegiatan tersebut harus dikurangi atau bahkan dibatalkan.
Misalnya Yudi kusuma, Ketua Umum Yamaha NMax Club Indonesia (YNCI) yang mengaku harus meniadakan lagi kopdar tatap muka dan mengurangi jumalah anggota untuk touring akibat pemberlakuan PPKM ini.
“Kopdar sekarang kita sudah tidak ada lagi. Kalau touring kita masih tetap jalan, hanya saja anggotanya tidak terlalu banyak, hanya 5 motor saja yang jalan, sudah tidak rombongan lagi,” ucap Yudi saat dihubungi NaikMotor, Kamis (11/2/2021).
Kendati demikian, Yudi bersama seluruh anggota YNCI tetap mendukung kebijakan PPKM ini. Pasalnya, menurut dia, ini menyangkut masalah kesehatan, jadi anggota YNCI bisa memakluminya.
“Kebijakan ini tidak memberatkan karena ini permasalahan dari sisi kesehatan. Teman-teman di klub juga memaklumi ini, hanya saja ini mempengaruhi ekonomi, jadi sekarang mau melakukan kegiatan harus hitung-hitungan, agak repot,” katanya.
Meskipun kegiatan-kegiatan club terkendala kebijakan PPKM ini, namun YNCI memiliki solusi untuk tetap bisa berkomunikasi dengan anggota satu sama lain.
“Kopdar tatap muka kita sekarang sudah tidak ada. Sebagai gantinya, kita beralih ke kopdar virtual lewat aplikasi Zoom dan juga ada podcast. Acaranya ngobrol-ngobrol seputar masa pandemi dan kegiatan klub,” ujar Yudi.
Sebagai informasi, PPKM Mikro ini diterapkan hingga ke tingkat RT. Kebijakan ini merupakan strategi baru untuk mengendalikan penularan virus corona. Pemberlakuan kebijakan ini mempertimbangkan kriteria zonasi pengendalian hingga ke tingkat RT. (Dicky/Prob/NM)