Livio Suppo Sarankan Sistem Poin Penalti Finansial di MotoGP

2
Kontroversi-Insiden-Rossi-Marquez-MotoGP-Sepang
Livio Suppo Team Principal HRC mengusulkan denda uang untuk penerapan poin penalti di MotoGP. Foto: Dorna MotoGP

Jakarta (naikmotor) – Sistem penalti pembalap MotoGP mendapat bahasan menjelang bergulirnya musim kompetisi 2016. Team principal HRC, Livio Suppo Livio Suppo mengkritik sistem poin penalti dalam kejuaraan dunia MotoGP dan menyarankan sistem denda uang untuk lebih cepat menghasilkan keputusan.

Komisioner GP akan mengadakan pertemuan pada (4/2/2016) mendatang, di Jenewa, Swiss. Pertemuan tersebut akan membahas struktur baru dalam kejuaraan dunia MotoGP. Permasalahan seperti hukuman untuk pembalap yang melanggar regulasi, dan penerapan sistem poin penalti akan menjadi poin bahasan dalam pertemuan.

Pembahasan regulasi baru tersebut mengacu pada insiden yang terjadi antara rider Movistar Yamaha Valentino Rossi dan rider Repsol Honda Marc Marquez di Sirkuit Sepang, Malaysia (25/10/2015) lalu. Masalah penetapan hukuman seperti yang terjadi pada Rossi adalah masalah berlarut dan harus segera diselesaikan.

Presiden FIM Vitto Ippolito mengatakan bahwa sistem poin penalti yang diterapkan saat ini adalah konsep bagus, tetapi dalam prakteknya ada ketidakadilan. Pernyataan Ippolito dibenarkan oleh Livio Suppo. “Saya juga berpikir sistem penalti tersebut tidak baik. Kita butuh keputusan yang cepat untuk setiap insiden,” Kata Vito Ippolito kepada Gpone yang dikutip dari Speedweek.

Suppo punya saran lain untuk regulasi yang akan berlaku di waktu mendatang. “Akan lebih baik jika diterapkan penalti finansial. Anda bisa membayar diatas 50.000 euro berdasarkan sistem di Swiss, penalti ditetapkan berdasarkan jumlah pendapatan. Siapa yang memperoleh lebih banyak harus membayar lebih banyak. Untuk seorang milyuner, beberapa ribu euro adalah jumlah yang sepele,” kata Suppo menyampaikan pendapatnya.(Yudistira/NM)

2 COMMENTS

LEAVE A REPLY