NaikMotor – Street Arts Custom (SAC) merupakan salah satu bengkel modifikasi yang berbasis di Kota Depok, Jawa Barat. Berdiri sejak 2016, SAC Depok bertransformasi menjadi bengkel yang menerapkan sistem digitalisasi dan manajemen terstruktur.
“Sebenarnya kita sudah buka sejak 2013, namun nama Street Arts Custom ini baru tercetus pada 2016. Dari awal SAC berangkat dari sistem digital dan manajemen kita terstrukturisasi, hal itulah yang membedakan SAC dengan bengkel custom lainnya,” kata Owner SAC, Arie Indra Perkasa.
Arie yang merupakan lulusan dari salah satu universitas negeri di Jakarta memang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang berhubungan dengan pekerjaannya sekarang. SAC lahir dari hobi Arie yang memang menyukai modifikasi motor.
“Saya dari lulusan jurusan perfilman PNJ (Politeknik Negeri Jakarta). Memang tidak ada hubungannya dengan pendidikan saya, SAC ini lahir dari hobi saya yang memang suka modifikasi motor,” ujar Arie.
Saat ini memang sudah cukup banyak bengkel custom motor yang tersebar dipenjuru Indonesia. Namun menurut Arie, SAC memiliki perbedaan dengan bengkel custom kebanyakan, salah satunya adalah dalam hal manajemen dan pemanfaatan media sosial untuk memperkenalkan produk dan nama Street Arts Custom.
SAC memiliki manajemen yang terstruktur, dimana setiap divisi, mulai dari produksi hingga penjualan sudah memiliki penanggungjawabnya masing-masing. Kemudian pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan YouTube menjadi salah satu kunci kepopuleran bengkel custom SAC.
“Disini masing-masing divisi sudah memiliki penanggungjawabnya, jadi stukturisasi pekerjaan bisa lebih optimal. SAC memang memanfaatkan era digital dalam memperkenalkan produk dan juga menggunakan e-commerce untuk menjual produk sparepart,” kata Arie.
Ditengah situasi pandemi, Arie memang tidak bisa memungkiri bahwa kondisi ini berdampak bagi penjualan produknya. Kendati demikian, permintaan custom motor justru mengalami peningkatan selama masa pandemi ini.
“Pandemi pasti berdampak terhadap penjualan, dimana sekarang semua serba online. Tapi selama tahun 2020 ini, permintaan kita meningkat 27,5 persen, itu termasuk custom maupun penjualan sparepart,” ucapnya.
Untuk urusan harga custom motor di SAC, General Affair SAC Reza Saputra mengatakan bahwa kisaran harganya berada di angkat Rp 32 juta sampai dengan 42 juta. Besaran biaya tersebut bergantung pada konsep yang diinginkan dan part yang digunakan.
“Sebenarnya kita start mulai dari harga Rp 32 juta, namun kembali lagi ke konsumennya. Rata-rata konsumen kita modifikasi motor di harga Rp 42 juta, karena mereka banyak ingin menggunakan suspensi upside down,” jelas Reza.
Selain mengerjakan modifikasi motor bergaya Japstyle, cafe racer, scrambler, Bobber, hingga flat tracker, di SAC juga menyediakan layanan painting hingga restorasi motor.
SAC merupakan salah satu bentuk perkembangan industri custom motor di era digitalisasi. Saat pertama kali didirikan, SAC hanya memiliki 6 karyawan saja, namun seiring berjalannya waktu, kini bengkel modifikasi ini sudah memiliki lebih dari 20 pegawai bahkan sudah membuka cabang di wilayah Dewata, Bali. (Dicky/Prob/NM)