NaikMotor – Komunitas pengendara sepeda motor alumni IISIP Jakarta, LA 32 Riders menggelar sunday morning ride (Sunmori) santai pada Minggu (27/12/2020). Riding kali ini mengunjungi Coffee Resign yang berlokasi di Cikereteg, Caringin, Bogor, Jawa Barat.
Perjalanan dimulai dari stasiun pengisian bahan bakar Shell, Pajajaran, Bogor. Berangkat pukul 9.30 WIB, waktu tempuh menuju Cikereteg, Caringin, membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Rombongan LA 32 Riders tiba di Coffee Resign pada pukul 10.30 WIB.
Jalur yang dilalui cukup beragam, mulai aspal halus hingga jalan berbatu. Tak ketinggalan dengan jalur yang menyajikan panorama alam pengunungan yang didominasi oleh pohon-pohon hijau berlatar belakang Gunung Salak dan Gunung Pangrango.
Memasuki wilayah Cikereteg, Pancawati, barulah rombongan menemui trek berbatu yang tidak terlalu ekstrim dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Sejuknya udara khas pegunungan membuat berkendara menjadi lebih mengasikan dan tidak terasa lelah.
Setibanya di Coffee Resign, LA 32 Riders disambut dengan suasana tenang kedai kopi yang memiliki pemandangan Gunung Salak. Kedai ini cukup populer di kalangan para pelancong dan komunitas sepeda motor yang melakukan perjalanan ke wilayah Bogor.
Meskipun baru didirikan pada 2019 lalu, kedai ini ramai dikunjungi wisatawan Jabodetabek yang sedang berlibur di wilayah Caringin, Bogor. Menurut penanggungjawab kedai, Jamal Ginanjar Falah, nama Coffee Resign ini memiliki filosofi sebuah tempat yang bisa dikunjungi saat orang ingin ‘mengundurkan diri’ sejenak dari rutinitasnya di kota.
“Pengunjung yang memang ingin melepas penat dari segala rutinitasnya di kota, bisa berkunjung ke Coffee Resign untuk menikmati kopi yang memiliki cita rasa khas sendiri,” kata Jamal kepada NaikMotor, Minggu (27/12/2020).
Di kedai ini, pengunjung akan disajikan dengan menu-menu makanan lokal dan juga tidak ketinggalan kopi yang menurut Jamal memiliki ciri khas sendiri dengan pembuatannya yang masih menggunakan metode manual.
“Menu kita disini merupakan makanan-makanan lokal, seperti nasi goreng hingga bakso. Kemudian kopi kita juga dibuat secara manual, tidak menggunakan mesin sama sekali, jadi cita rasanya lebih khas,” ujarnya.
Dalam kesempatan kali ini, LA 32 Riders menggelar riding santai yang bertujuan untuk menjalin silahturahmi dengan anggota komunitas yang berasal dari alumni Kampus Tercinta IISIP Jakarta lintas angkatan.
Dicky Kurniawan dari angkatan 2015 mengaku senang bisa ikut dalam Sunmori LA 32 Riders. “Awalnya merasa sungkan karena aku yang paling muda. Tapi setelah bergabung semua mencair menjadi satu dari yang tua dan muda. Ada banyak pengalaman yang bisa aku dapatkan di LA 32 Riders.” ucapnya.
Kendati baru terbentuk pada 22 Agustus 2020, LA 32 RIDERS telah menjadi ajang guyup pengguna sepeda motor para alumni IISIP Jakarta. Komunitas ini lahir dari bermacam perbedaan latar belakang yang menjunjungi tinggi nilai persaudaraan.
Mengusung tagline #salamsatuaspalsatukampustercinta, Komunitas ini terbuka untuk semua Alumni STP-IISIP Jakarta dan terbuka untuk semua merek dan tipe sepeda motor baik lansiran tahun tua atau tahun terbaru, yang penting memenuhi standar safety.
“Riding bukan sekedar olah tubuh tapi juga asah hati yang berguna untuk peduli sesama, baik teman riding itu sendiri maupun pengguna jalan lainnya.” tutup Denny Razak angkatan 1991 yang menunggangi Honda Win lansiran 1989. (Admin/ NM)
