NaikMotor – OYIKA, sebuah perusahaan asal Singapura melihat peluang besar di industri sepeda motor listrik dengan menawarkan konsep baru. Berbagi baterai motor listrik OYIKA mirip dengan paket ponsel prabayar serta berlangganan.
OYIKA hadir di Indonesia pada 2020 di bawah naungan PT. Oyika Powered Solutions yang dipimpin oleh Larry Lim sebagai Presiden Direktur. OYIKA adalah sebuah perusahaan asal Singapura yang menerapkan konsep berbagi baterai untuk sepeda motor listrik di 2018. Dengan konsep berbagi baterai, OYIKA memperbolehkan pengendara sepeda motor listrik untuk menukar baterainya yang hampir habis dengan baterai terisi penuh di stasiun pertukaran (swap stations).
Mengapa memerlukan konsep berbagi baterai motor listrik? Selama ini berbagai kecemasan pada jarak tempuh kendaraan listrik, degradasi baterai, dan harga uang muka pembelian baterai yang tinggi telah menjadi penghambat untuk adopsi kendaraan listrik.
OYIKA berkerjasama dengan beberapa merek sepeda motor listrik terkemuka buatan lokal, mengubah sepeda motor mereka menjadi sepeda motor listrik pintar. Hal itu dicapai melalui penggambungan dengan baterai pintar portabel OYIKA, jaringan stasiun pengisian daya, serta aplikasi seluler. Dengan demikian, OYIKA ikut serta mempromosikan industri sepeda motor listrik buatan negara dan juga merek-merek lokal yang menjadi mitranya.
OYIKA menawarkan konsep berbagi baterai motor listrik tanpa kontrak, tanpa uang muka, dan tanpa deposit, yang dibundel dengan sepeda motor listrik dari para mitranya. Dengan basis pembayaran sesuai penggunaan per trip untuk perjalanan singkat, dan per minggu untuk para pengendara jasa pengantaran. Hal Ini mirip dengan paket telepon seluler prabayar, namun dengan device yang telah tersedia untuk digunakan. OYIKA juga menawarkan paket langganan bulanan untuk individu dan perusahaan, seperti paket langganan ponsel pasca bayar.
“Kami telah melakukan uji coba sepeda motor listrik dan penggantian baterai sejak bulan Juli 2020 dan juga telah memasang beberapa stasiun pertukaran (swap stations) di toko swalayan Alfamart sejak bulan September. Ada 11 swap stations yang disebarkan di Jakarta untuk uji coba tahap awal. Kami berencana untuk memasang 1000 swap stations di Jakarta pada tahun 2021,” ujar Larry Lim, Presiden Direktur OYIKA Indonesia.
“Di saat pembicaraan ini juga, baterai OYIKA sedang dirakit di Indonesia. Ini adalah bagian dari strategi kami untuk merakit baterai berkemampuan IoT (Internet untuk Segala) pintar di Indonesia secara lokal bahkan dari batch pertama. Sel-sel baterai OYIKA berasal dari Murata Jepang dengan kualitas yang sangat bagus,” tambah Larry Lim.
OYIKA menargetkan konsep berbagi baterai ini atau terkadang disebut sebagai battery-asa-service (BaaS), tidak hanya untuk diterapkan di kota-kota besar di Indonesia, tetapi juga ke pelosok pedesaan di Indonesia secepatnya. Masyarakat pedesaan juga bisa memilih untuk mengoperasikan swap stations OYIKA sendiri dan akan menetapkan biaya untuk memulai bisnis ini menjadi terjangkau. (rls/NM)