NaikMotor – Tenaga (power) dan torsi merupakan parameter utama yang menentukan kinerja dan kemampuan sebuah mesin. Namun, masih banyak pemilik kendaraan yang belum memahami perbedaan torsi dan power.
Hampir semua brosur sepeda motor mencantumkan informasi tenaga dan torsi dari produknya. Tenaga (umumnya dalam satuan tenaga kuda) dan torsi (torque) adalah dua parameter utama yang menentukan kinerja dan kemampuan sebuah mesin. Nah, tak ada salahnya kita mengetahui perbedaan keduanya.
Torsi
Torsi merupakan momen puntir atau gaya yang dihasilkan mesin di putaran crankshaft. Biasanya dikaitkan kemampuan untuk berakselerasi atau bergerak dari kondisi berhenti. Semakin besar torsi yang dihasilkan mesin, semakin besar kemampuannya untuk beranjak. Desain mesin yang bagus dapat menghasilkan torsi yang memadai pada putaran mesin rendah dan mempertahankan output itu hingga putaran mesin lebih tinggi.
Satuan untuk mengukur torsi umumnya menggunakan Nm (Newton Meter) atau Kgm (kilogram meter).
Tenaga (power)
Tenaga biasanya berkaitan dengan momen puntir dari waktu ke waktu atau biasanya dikaitkan dengan kecepatan. Bisa juga dinyatakan, tenaga adalah torsi dalam jangka waktu tertentu. Atau energi yang dikeluarkan mesin untuk mencapai kecepatan dan dalam waktu tertentu.
Satuan untuk mengukur tenaga umunya menggunakan PS (Pferdestärke – Jerman) atau HP (horsepower). Di Indonesia, biasanya menggunakan satuan dk (daya kuda) atau tk (tenaga kuda) yang diambil dari HP.
“Tenaga dan torsi saling berkaitan, keduanya merupakan acuan untuk mengetahui performa mesin. Torsi bisa dirasakan saat pertama kali motor di gas dari posisi berhenti. Biasanya orang awam bilang nih motor galak (torsi besar) atau lemot (torsi kecil). Sedangkan tenaga atau power mesin biasanya berkaitan dengan kecepatan, misalnya untuk meraih kecepatan 100 km perjam dibutuhkan waktu berapa detik,” terang Kartalis, pemilik dan mekanik Maju Motor yang berlokasi di bilangan Pondok Cabe. (Daus/Prob/NM).