NaikMotor – Pada tahun 2011, pabrikan berlogo garpu tala juga memperkenalkan underbone dengan penggerak CVT. Yamaha Lexam bermodel cukup futuristik, namun sayang peredarannya hanya sekejap karena sepi peminat.
Lexam pertama kali dirilis pada February 2011. Menyandang sebagai bebek matik, Yamaha menamakan teknologi Yamaha Compact Automatic Transmission (YCAT). Selain itu, V-belt yang digunakan juga lebih pendek dibanding motor matik pada umumnya, dengan begitu secara teori respon motor ini lebih baik.
Lexam mengusung mesin berkapasitas 113,7 cc dan diklaim mempunyai tenaga 8,7 dk pada 8.000 rpm serta torsi 8,73 Nm pada 7.000 rpm. Secara tampilan, sekilas mirip Jupiter Z karbu dan Jupiter MX 135.
Saat itu, Yamaha Lexam dibanderol dengan harga Rp 16,4 juta. Cukup kompetitif dibanding pesaing ketatnya Revo AT. Namun saat itu target Yamaha lebih kecil ketimbang Honda, hanya antara 1.500 sampai 2.000 unit. Meski keduanya sama-sama tak berumur panjang.
Sayangnya, harga yang kompetitif serta desain yang futuristik tak mampu mendongkrak penjualannya. Tercatat, pada April 2013 motor ini tak lagi diproduksi Yamaha.
“Saat pertama membelinya banyak yang bilang motor aneh, bebek kok matik. Namun saya suka karena populasinya jarang. Yamaha Lexam saya memang lama tidak saya pakai karena saya tugas kerja di luar kota, kondisinya jadi buluk karena hanya mangkrak di gudang. Sekarang sedang saya mau restorasi biar fresh dan jreng lagi,” terang Ari, salah satu pemilik Yamaha Lexam warna silver putih. (Daus/Prob/NM).