NaikMotor – Menjamurnya otoped listrik sempat menimbulkan pro-kontra. Namun, Melotronic berharap pemerintah bisa mendukung penggunaan otoped listrik yang di Amerika Serikat biasa disebut sebagai e-scooter untuk kurangi polusi.
Sebagai kendaraan yang memenuhi kebutuhan first mile dan last mile atau kendaraan penunjang jarak dekat, seperti dari halte bus ke stasiun, kendaraan seperti otoped listrik harus dipayungi dengan regulasi.
Salah satu otoped listrik yang booming adalah Kickscooter Max keluaran Segway Ninebot yang di Indonesia pendistribusiannya didukung oleh Melotronic. Dengan bentuk yang portabel, ringan, gampang digunakan, dan termasuk murah, tak heran otoped listrik ini tengah menjamur dan digandrungi hampir di seluruh dunia.
Booming-nya otoped listrik sendiri sempat menimbulkan polemik baru, karena ribuan orang ingin memakai kendaraan tersebut tapi persewaannya belum diatur dengan regulasi yang baik. Belum adanya regulasi membuat pengguna tidak terfilter dengan baik, antara lain seperti penggunaan oleh anak kecil, tidak memakai helm, melawan arus, memakainya berdua bahkan bertiga, dan memakainya saat dini hari.
Hal tersebut rupanya sempat menimbulkan larangan dari beberapa pihak. Menurut Melotronic sendiri, hal tersebut juga bisa jadi karena pemahaman regulator dan kemungkinan publik belum paham mengenai bedanya otoped listrik Segway Ninebot dan e-scooter berdaya besar berkecepatan tinggi.
Melotronic yang juga menjajakan berbagai kebutuhan elektronik selain kendaraan listrik menyatakan bahwa otoped listrik dari Segway Ninebot sendiri sangat aman dan mengakomodasi keamanan dari Amerika dan Eropa yang ketat. Seperti kecepatan maksimal di 25 km/jam dengan rem depan, belakang, dan pengamanan yang cukup. Jadi, sangat aman dan tidak berbeda dengan sepeda biasa.
Kepada tim NaikMotor.com Setiawan Winarto selaku CEO Melotronic mengungkapkan ia berharap pemerintah daerah dukung penggunaan atau pemakaian skuter listrik pribadi dengan peraturan yang jelas karena penggunaan otoped listrik bertujuan untuk mengurangi polusi dan kemacetan, serta mendukung masyarakat menggunakan transportasi publik seperti KA dan MRT karena otoped listrik ini sebagai penghubung dari hub transportasi publik ke kantor dan rumah.(Litha/Prob/NM)
