Yuk Kenali Performa Busi Berdasarkan Bahannya, Biar Tak Boros

0
kenali jenis busi
Salah satu jenis busi untuk motor harian. Foto: Istimewa

NaikMotor – Busi merupakan komponen vital di sepeda motor, ada beberapa jenis busi dan performanya juga berbeda-beda. Jadi kenali jenis busi agar sesuai kebutuhan.

Fungsi busi adalah untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan koil menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin yang telah dikompresi. Meski itu tergantung merek, dan seri produk, jadi kenali jenis busi agar sesuai kebutuhannya.

Pada produk NGK misalnya, memiliki beragam produk busi.  Secara umum, jenis busi NGK dimulai dari busi standar berbahan nikel, G-Power, Iridium, Laser Iridium serta Laser Platinum.

Namun secara kategori market ada 7, yaitu Nickel standar, Platinum GPower, Iridium IX, Laser platinum, Laser Iridium. Sedangkan Iri series terbagi menjadi 3 yaitu Iriway, Iritop, Irimac dan Racing competition.

Nickle standar

Ini adalah jenis busi standar yang dipakai hampir semua motor di Indonesia. Busi ini juga digunakan sebagai standar OEM setiap pabrikan motor dan diperuntukan pemakaian motor sehari-hari.

Platinum G-Power

Jika ingin naik kelas dari busi standar, busi jenis G Power bisa menjadi solusi. Memiliki bahan platinum pada elektroda pusat dan trapesium pada elektroda ground. Pengapian lebih baik dari tipe standar serta efisiensi bahan bakar. Bisa digunakan semua jenis motor sesuai dengan tipenya.

Iridium IX

Memiliki bahan iridium pada elektroda pusat serta taper cut pada elektroda ground. Fiturnya dan keunggulannya sama seperti G-Power namun sudah dilengkapi teknologi Thermo Edge Design, dimana teknologi tersebut dapat membersihkan endapan karbon ketika terjadi percikan. Busi ini juga bisa digunakan semua jenis motor sesuai dengan tipenya.

Laser Platinum

Ini produk kelas atasnya NGK. Biasanya dijadikan standar penggunaan motor sport diatas 250cc atau digunakan untuk motor-motor berkubisakasi besar. Fitur dan keunggulannya sama seperti Iridium IX dengan ditambah daya tahan umur busi lebih panjang. Motor standar di bawah 250cc belum bisa menggunakan busi jenis ini.

“Saran NGK tiap 6.000 km atau setiap 2 kali ganti oli, 1 kali ganti busi sesuai dengan anjuran buku manual perawatan masing-masing merk kendaraan,” Terang Diko Octaviano, Technical Support & Development PT NGK Busi Indonesia. (Daus/Prob/NM).

LEAVE A REPLY

*