Masih Nekad Mudik? Ini Bahayanya Kata Praktisi Kesehatan

0
nekad mudik
Ilustrasi: selama Operasi Ketupat dan PSBB, Polri telah mencegat puluhan ribu kendaraan pemudik. Foto: Daus

NaikMotor – Saat ini masih rupanya masih banyak masyarakat yang menyepelekan PSBB dan nekad mudik lebaran. Padahal peraturan sudah dibuat sedemikian rupa demi memutuskan penyebaran virus korona. 

Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah dan kepolisian untuk mencegah masyarakat mudik. Mulai dari sosialisasi lewat berbagai media, hingga berjaga di check point perbatasan wilayah untuk menghalau masyarakat dan meminta mereka untuk putar balik. Pandemi yang tengah dihadapi saat ini bukan hal remeh, sehingga kesadaran masyarakat akan sangat membantu untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan agar kondisi Indonesia bisa segera kembali normal.

Salah seorang praktisi kesehatan, dr. Melly Apriyani, mengatakan bahwa jika tetap nekad mudik, dikhawatirkan virus terbawa dari satu tempat ke tempat lainnya selama perjalanan dan orang lain terutama yang sudah tua berisiko tinggi untuk tertular.

“Sebagai seorang praktisi kesehatan pastinya kita melarang untuk mudik di masa pandemik ini, karena khawatir orang yang mudik membawa virus dari tempat asalnya atau terpapar saat dalam perjalanan. Apalagi biasanya yang akan didatangi adalah para orang tua yang rentan terkena virus,” jelasnya.

“Supaya tetap berada di rumah, anggap saja badan kita sudah ada virusnya, yang akan menularkan kepada semua orang yang kita temui. Apakah kita rela kalau orang tua atau keluarga yang kita sayangi sakit dan tidak bisa tertolong karena kita? Sepertinya tidak ya,” imbuh dokter yang praktik di Klinik Kimia Farma, Duren Sawit ini.

Selain menanggapi soal kegiatan “mulih dilik” alias mudik, dr. Melly juga menyarankan bagi para pekerja yang mau tidak mau harus beraktivitas di luar rumah, diutamakan untuk menggunakan masker dan face shield jika memungkinkan dan tidak lupa harus menjaga jarak dengan orang lain.

Sedangkan untuk menjaga tubuh dari dalam, harus menjaga pola makan dengan makan makanan bergizi, minum air putuh yang cukup, olahraga ringan di rumah, konsumsi vitamin C, E dan multivitamin. Hal tersebut juga berlaku dan bisa diterapkan untuk semua orang. Saat sampai di rumah, jangan langsung menyentuh anggota keluarga sebelum mandi, cuci tangan dan ganti baju.

“Karena tangan merupakan salah satu sumber penularan, kita harus sering cuci tangan. Apalagi kalau kita mau pegang-pegang area muka, kondisi tangan harus selalu dalam keadaan bersih. Pintu masuknya virus itu lewat area muka, mata, hidung, dan mulut. Jadi sebisa mungkin hindari pegang-pegang atau sentuh area tersebut dengan tangan,” jelasnya. (Litha/Prob/NM) 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here