NaikMotor – Penerus daya sepeda motor bermacam-macam selain rantai yang popular. Begini perbedaan rantai, belt dan shaft sebab ketiganya mempunyai peruntukkan untuk motor yang berbeda-beda.
Rantai
Rantai adalah yang paling familiar di kalangan pengguna motor di Indonesia, banyak digunakan pada sepeda motor manual seperti trail, moped (motor pedal) hingga motor sport. Terkenal sebagai part yang ekonomis dan mudah didapat, namun rantai harus sering dirawat karena mudah aus dan rusak.
Pemilik sepeda motor yang menggunakan rantai juga harus rutin melumasi rantai agar performa rantai tetap terjaga. Adapun beberapa kekurangan dan kelebihan jika kita menggunakan rantai.
Kelebihan motor yang menggunakan rantai adalah harga yang ekonomis, meski nantinya harus diganti atu set. Selain itu rantai mempunyai power loss yang bagus, yaitu 5 sampai 10%, mudah didapatkan di toko onderdil motor serta cocok untuk digunakan untuk pengguna durability high power.
Hal yang harus diperhatikan dari part rantai adalah biasanya akan timbul bunyi berisik, apalagi jika tidak dirawat dan tidak dibersihkan secara rutin. Selain itu juga disarankan melakukan penyetelan setiap 1000 – 1500 kilometer. Nah, hal ini biasanya sering terlewatkan oleh pemilik motor. Kemudian, untuk menjaga agar rantai tetap awet pemilik motor harus rajin membersihkan komponen ini, mengingat rantai berada di posisi luar yang rentan terkena debu.
Belt.
Kebanyakan digunakan pada motor matik, belt diklaim lebih tahan perawatan. Tetapi jangan heran ketika belt bermasalah. Kita harus merogoh kocek kisaran 100 hingga 500 ribu rupiah karena juga harus membersihkan ruang CVT. Power loss yang didapat dari belt lebih besar dibandingkan dengan rantai yakni bisa mencapai 20%.
Shaft
Berbeda dengan rantai dan belt, gardan adalah yang paling jarang dijumpai di jalan-jalan pada umumnya. Rata-rata yang menggunakan gardan adalah sepeda motor gede (moge) atau sepeda motor dengan kubikasi besar agar power yang hilang tidak begitu terasa.
“Di antara ketiganya shaft paling besar power lossnya, yaitu mencapai 30 persen. Komponen ini banyak digunakan motor berkubikasi besar. Di antara ketiga piranti tersebut, tentunya masing-masing mempunyai peruntukkan untuk jenis motor yang berbeda-beda dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,” ujar Iman, alah satu mekanik bengkel diler Honda di kawasan Ciputat. (Daus/Prob/NM).