Mengetahui Lebih Jauh Bahaya Merokok Saat Naik Motor

0
merokok sambil mengendarai motor
Merokok saat naik motor menjadi hal yang sepele, padahal membahayakan pengendara itu sendiri dan pengguna jalan lain. Foto: Yusuf Arief

NaikMotor — Kita sadari bahwa bahaya merokok menjadi penyebab berbagai macam penyakit dan fatalnya dapat menyebabkan kematian. Akan tetapi menjadi hal yang sangat memilukan ketika merokok dianggap hal yang wajar di kalangan masyarakat Indonesia.

Rokok tidak hanya bahaya untuk diri sendiri, menjadi perokok pasif atau orang yang menghirup asap yang dihasilkan rokok bisa pula terkena dampak buruknya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuktikan secara ilmiah bahwa ada hubungan antara perokok pasif, atau asap tembakau, dan sejumlah penyakit, kanker paru-paru pada khususnya.

Mereka yang menghirup asap dari rokok orang lain cendrung lebih buruk dari perokok aktif, terutama mereka yang tinggal di lingkungan perokok memiliki resiko yang lebih besar terkena penyakit yang dihasilkan oleh asap tembakau

Pekan lalu (Suzuki Satria F150 Club) SSFC Korwil Ciledug melakukan aksi turun ke jalan mensosialisasikan bahaya merokok saat berkendara dan dilanjutkan sesi talkshow di bilangan Cipadu – Tanggerang.

Bahaya Merokok
Tia Oktaviani, S.Farm.,Apt. saat memberikan edukasi bahaya merokok saat naik motor. Foto: SSFC Ciledug

Pada kesempatan itu turut mengundang pakar kesehatan Tia Oktaviani, S.Farm.,Apt. yang memberikan pengarahan tentang dampak yang akan terjadi terhadap seorang perokok dan bahaya merokok saat berkendara.

Biasa dipanggil dengan sapaan Kak Tia, yang menjabat sebagai Associate Product Manager di sebuah perusahaan PT Novell Pharmaceutical, memberikan edukasi terhadap masyarakat luas mengenai larangan merokok saat berkendara.

Kak Tia membahas secara singkat dari perokok aktif dan dampak terhadap pengendara lain yang terkena asap atau debu dari perokok saat berkendara.

Menurutnya merokok dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kanker karena banyak zat kimia yang bersifat karsinogenik (pemicu timbulnya kanker) yang dapat berbahaya bagi tubuh dan dapat menyebabkan kematian.

Selain itu rokok dapat menyebabkan penyakit jantung, bronkitis, asma. Perokok pasif dapat terkena dampak buruk. Dampaknya adalah Kanker paru-paru (25%).

Perokok pasif juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Asap rokok yang dihirup juga dapat menyebabkan aterosklerosis (adanya pengerasan arteri).

Hal ini dapat disebabkan oleh lemak, kolesterol, dan zat lainnya (seperti bahan kimia pada rokok) yang terbentuk di dinding arteri. Pengerasan pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri dan menghalangi aliran darah.

Bahaya Merokok
abu rokok dan percikan api bisa membuat iritasi mata yang akhirnya mengurangi konsentrasi berkendara. Foto: Yusuf Arief

Merokok saat berkendara memang hal sepele tetapi membahayakan orang lain. Abu rokok yang mengenai pengendara lain dapat mengiritasi mata dan menyebabkan infeksi. Apalagi jika abu rokok disertai percikan api mengenai kornea mata, maka dapat menyebabkan kerusakan dan bahkan kebutaan.

Resiko yang dirasakan oleh orang yang terkena debu atau bahkan percikan api yang ditimbulkan oleh debu rokok menyebabkan iritasi pada mata yang menimbulkan rasa sakit dan perih, bersin dan batuk-batuk karena alergi, meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung, meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru dan bronkhitis.

Untuk saat ini langkah yang tepat untuk dapat mengurangi merokok ialah mengganti dengan memakan permen karet, hindari faktor yang membuat kembali merokok seperti minum kopi.

“Merokok sambil berkendara juga dapat mengganggu konsentrasi dan menyebabkan kecelakaan. Jadi saran saya hindari merokok saat berkendara demi kenyamanan dan keamanan bersama.” himbau Kak Tia. (Damar/ Contrib/ NM)

LEAVE A REPLY