UMS Otocontest 2019, Ketika Custom Culture Merebak di Dalam Kampus

0
UMS Otocontest 2019 Ketika Custom Culture Merebak di Dalam Kampus
UMS Otocontest 2019 megangkat tema Become A Professinal Builder. Foto: Arif

NaikMotor – Penyelenggaraan UMS Otocontest 2019 di GOR Kampus 2 oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)pada 16-17 November kemarin menekankan pada satu hal lebih teknik. Become A Professional Builder yang menjadi tema acara dikemas dengan display gambaran bagaimana sebuah proses modifikasi seharusnya dilakukan.

Diikuti oleh 153 kontestan  yang berkompetisi di 18 kelas modifikasi motor, panitia UMS Otocontest 2019 menghadirkan sebuah konsep sesuai bidang mereka dalam disiplin ilmu teknik. Kehadiran builder Daritz Design yang berbicara soal desain dasar sebuah motor modifikasi menjadi salah satu materi edukasi untuk para kontestan maupun mahasiswa.

Selain itu adapula alumni UMS Teknik Mesin, Iis Siti Aisyah ST,MT,Ph.D Dosen dari Universitas Muhammadiyah Malang, pembimbing mobil listrik Srikandi yang menguraikan materi teknis seperti konstruksi frame motor termasuk segi bahan bakunya.

Tidak ketinggalan ada frame motor custom bermesin Honda GL 400 karya Pap N Mam Modified Semarang yang diangkat sebagai role model sebuah karya.  Tak hanya aliran retro custom saja, proses pembuatan motor balap juga akan dipamerkan oleh kolaborasi AP87 Frame Yogyakarta bersama Aitech yang bermaterial aluminium.

Menurut Ahmad Kholid Alghofari ST.MT, Kabagmawa Minat Bakat, penyelenggaraan acara ini dalam rangka perayaan HUT UMS ke-61  serta mendukung Fakultas Teknis bersinergi menghadirkan kegiatan keseharian mereka serta menghadirkan bagaimana perkembangan dunia modifikasi.” Kami melihat acara ini berkembang semakin bagus sejak 2006 dan berharap dapat mengasah softskill mereka dan tahun ini dengan tema Become a Profesional Builder menjadi ajang inovasi untuk kemajuan kebanggaan bangsa,” tukasnya. Ia menambahkan bahwa tahun depan direncanakan Otocontest dapat menempati gedung auditorium baru yang lebih luas kapasitasnya.

Di sudut lain, Racertees, produsen apparel Solo juga secara konsisten mendukung kiprah kreatif para mahasiswa ini dengan aneka t-shirt, tas dan jaket bertema racing.” Ini tahun keempat kami menjadi sponsor acara Otocontest yang efeknya bagus secara brand maupun penjualan masuk ke segmen modifikasi maupun mahasiswa selain dunia balap,” sebut Eko Adi Purwa dari Racertees yang mulai aktif berekspansi ke market umum khususnya anak muda.

Di luar konten modifikasi, perkembangan dunia kultur roda dua juga tampak dari kehadiran motor-motor jenis 2 tak  serta parade koleksi langka motor ber-cc kecil yang dibawa Garasi Brewox. Tidak itu saja komunitas Mods Surakarta juga mendapat tempat di arena kampus . Pendukung acara lainnya ada rolling city seputar Solo serta kegiatan nonton bareng MotoGP Valencia. (Arif/nm)

LEAVE A REPLY

*