NaikMotor – Tampil di Kelas Mesin Tidur di acara Main Tanah Sekepal Aspal Indonesia Motoart Exhibition (SAIME 2019) x TNT Cup, motor ini masuk hingga babak final, Minggu (4/8/2019) di Lingkar Indy Bintaro Sektor 7. Perkenalkan, EnterWin, modifikasi motor flat track yang dibangun khusus mengikuti balapan tanah rata.
Motor ini milik Arif Syahbani, Chief Editor NaikMotor.com yang ikut bergabung di Team Riot Raser (Race Seseruan) bersama Motoloco Garage, Katros Garage, Bubur Ayam Racer dengan Decky Sastra Rawtype Riot. Hanya efektif dibangun seminggu menjelang event, modifikasi motor flat track ini mampu tembus hingga babak final kelas Mesin Tidur. Sayang, langkahnya terhenti karena kabel koil lepas di pertengahan lap ketiga saat berada di posisi ketiga.
Arif mengakui kalau modifikasi motor flat track di Jepang di komunitas Have Fun Flat Track yang dimotori Toshiyuki ‘Cheetah’ Osawa menjadi insiprasinya.” Waktu ke Yokohama Hot Rod Custom Show bersama Kustomfest tahun lalu, melihat display motor-motor bergaya flat track bermesin tidur. Mereka pakai mesin berkapasitas 150cc dengan frame buatan sendiri dengan roda 17” depan belakang. Alasannya untuk bersenang-senang latihan flat track dengan pertimbangan maintenance murah dan mengasah handling,” tukasnya. Ia pun tak menampik, selama proses modifikasinya kerap berkonsultasi dengan Cheetah.
Mengandalkan sasis Honda Win, Arif menggusur mesin Gazgas 125cc dari Honda C70 miliknya beserta sepasang pelek palang berwarna gold. Setelah bergonta-ganti settingan, karburator akhirnya dipilih milik Suzuki Shogun yang sudah direamer. “ Si Kolot Nyedot C70 berhijab Tokyo Fuwbow diistirahatkan dulu, mesin aslinya sih ada termasuk pelek bawaan standar jari-jarinya,” sebut pengoleksi skutik Hero Puch Mallika dan Kymco Trend 125 ini.
Sempat menempelkan tangki mungil 2 liter yang biasa dipakai motor-motor miniGP, namun akhirnya ditukar oleh salah satu koleksinya, tangki Kawasaki KE125. “Tangki ini saya punya dari tahun 2004 dan sudah dipinstripe oleh Mafid di bengkel Panel-1 dulu dan sempat digunakan di Suzuki TS125 saya,” kenangnya. Sisanya, bagian hornet, number plate dan setang dibelinya dari online menyesuaikan bentuk motor yang biasa dipakai di balapan tanah. “ Kalau bikin, waktunya takut gak ngejar, jadi beli di online aja.”
Fork depan tetap mengandalkan milik Honda Win dari 32 Kustoms setelah mencoba memasang upside-down namun ternyata terlalu tinggi. Sedangkan pada suspensi belakang mengaplikasi produk Ohlins.
Oiya, bannya mengandalkan Shinko SR241 dari Shinko Tire Indonesia dengan ukuran 275-17 dan 300-17 menyesuaikan dengan pelek dan mesin standarnya. Sementara komposisi gear sproketnya 14-43 atas masukan dari Cheetah.
Soal nama motor, Arif tak sengaja menemukannya, EnterWin. “ Saya mengerjakan motor ini di rumah kontrakan malam-malam dibantu mekanik yang menunggu pulang dari bengkelnya. Masuk angin kan sering diplesetkan dalam bahasa Inggris enterwind, jadi kepikiran kasih nama EnterWin, masuk dan menang, kira-kira demikian kalau soal namanya,” ucapnya.
Bagaimana performanya di trek?” Soal tenaga sih cukup, hanya perlu disetting ulang bagian koplingnya, handling enak begitu juga bannya, hanya perlu dikempesin dikit biar lebih mengggit. Sayang, enggak sampai finis, karena kabel koil lepas,” keluhnya. (Tim NaikMotor)
Nama Motor : EnterWin
Owner : Arif Syahbani
Data Modifikasi
Mesin : Gazgas125cc stock
Pengapian : Honda Astrea Grand
Karburator : Suzuki Shogun
Knalpot : Honda Monkey
Frame : Honda Win 100 modified
Fork depan : Honda Win 100
Shocks : Ohlins
Roda : ex Honda Astrea Grand
Ban : Shinko SR241 275-17 & 300-17
Tangki BBM : Kawasaki KE125
Pinstripe : Mafid
Jok : Custom
Setang : Custom
Number plate : Custom