NaikMotor – Tak heran kalau Jepang menjadi salah satu kiblat dunia custom di Tanah Air, setelah Bratstyle, Japstyle kini di Jepang tengah mewabah motor custom flat track bermesin bebek. Salah satu inisiatornya adalah Toshiyuki Osawa yang akrab dengan sebutan Cheetah dari Cheetah 4D Studio di event Yokohama Hot Rod Custom Show 2018 kemarin.
Balapan flat track menjadi salah satu hobi dari Cheetah sejak lama, kami pernah menyaksikan aksi menikung sambil sliding ke kiri di acara Bratstyle Flat Track Party di West Point Offroad Saitama, usai event Yokohama Hot Rod Custom Show 2017 silam.
Dari informasi yang kami terima dari rekan di Jepang, Arhansip, sejak Oktober lalu, sudah muncul motor-motor custom namun menggunakan model mesin tidur berkapasitas kecil. Ini menandakan kalau mesin-mesin horizontal tersebut digunakan di motor-motor bebek pada umumnya atau motor mini.
Ternyata memang benar, karena Cheetah bersama rekan-rekannya banyak memajang motor custom flat track bermesin bebek selain yang ber-cc besar. Saat berbincang dengan NaikMotor, Cheetah yang mengusung tagline Have Fun! Horizontal Motor Flat Track Racing, mengatakan kalau trend ini untuk mewadahi para penggemar balapan flat track yang murah.
“Mesinnya buatan dari Cina, Lifan 150cc tanpa modifikasi. Cuma rangka yang kita buat sendiri menyesuaikan dengan karakter masing-masing dan juga trek. Kalau saya frame belakangnya rigid karena biar nikungnya enak dengan sudut rake 24 derajat. Rodanya pake pelek 17” sementara bannya 120 di depan dan 130 di belakang,” ujar Cheetah yang tahun depan akan berkunjung ke Indonesia ke acara Kustomfest Yogyakarta, 5-6 Oktober 2019 karena mendapat pick dari Retro Classic Cycles untuk Indian Chief 1944-nya.
Selain itu, menurut Cheetah, trend motor ini juga sebagai latihan sebelum memacu motor berkapasitas besar.”Tentu saja handlingnya enteng dan mudah dikendalikan. Ini akan membiasakan kita saat nanti turun pake motor yang pakai mesin gede,” tambah Cheetah. Salah satu rekannya yang ikut membangun motor custom flat track bermesin bebek adalah Toshihiro Watanabe dari rumah modifikasi Duck Tail.
“Modifikasi motornya juga sederhana dan mainnya bikin kita fun, ini buat kita senang-senang aja, kalaupun rusak tidak seberapa perbaikannya,” senyum Toshihiro yang berasal dari Miyagi.
Geliat trend ini juga ikut mengundang seorang Keiji Kawakita, builder ternama Jepang dari Hot-Dock Custom Cycles yang juga dikenal sebagai penggila balap, mulai road race hingga drag race. Namun, bila yang lain menganut gaya flat track, Keiji Kawakita membuat tampilan gaya speedway. “Ah ini cuma buat iseng-iseng saja, mengisi waktu sambil latihan sliding. Mesinnya standar saja, Cuma memang saya bikin gaya speedway, bedanya di race sama lingkar roda yang berbeda,” sebut Keiji yang juga kejutan tampil di acara HCS 2018.
Fenomena ini hingga membuat Roland Sands, builder top yang hadir sebagai bintang tamu di HCS 2018 memberikan pick-nya untuk Kazuo Fukuda dari Buddy Custom Cycles.”Saya sangat terkesan dengan gaya motor flat track tapi pakai mesin horizontal. Sebuah warna baru di dunia menurut saya,” sebut Roland saat memberikan pick di atas panggung.
Hmmm, menarik bukan? Trend ini bisa diadopsi di Indonesia karena selain sederhana juga tidak terlalu mahal. Pertanyaannya, di mana bisa main flat track? “Tunggu saja, tahun depan kita rencana mau bikin tiga seri flat track, sirkuitnya sudah ada,” sebut Lulut Wahyudi, Direktur Kustomfest. Wah..yuk ahh kita ramaikan….Konon, Psychoengine juga akan membangun khusus motor jenis ini. Kita tunggu saja hasilnya. Go Fast Turn Left! (Arif/nm)